Bacaan surah al Alaq 1-19: Arab, Latin dan Arti
SURAH Al-Alaq khususnya ayat 1-5, memiliki posisi istimewa sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Momen ini terjadi saat Nabi Muhammad SAW sedang beribadah di Gua Hira. Hal ini menjadi tonggak awal dari perubahan besar dalam peradaban dunia.
Wahyu ini menjadi pendorong perubahan dari kehidupan jahiliyah menuju cahaya ilmu pengetahuan. Instruksi utama dalam ayat-ayat awal adalah “Iqra” atau bacalah. Namun, pesannya melampaui sekadar membaca huruf-huruf pada lembaran buku. Iqra mengajarkan makna yang lebih luas, yaitu membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan keindahan alam semesta.
Surah Al-Alaq, yang merupakan surah ke-96 dalam Alquran, terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah. Nama Al-Alaq bermakna segumpal darah. Pesan-pesan yang terkandung dalam surah ini bukan hanya menyoroti pentingnya ilmu pengetahuan, tetapi juga menggambarkan awal dari revolusi spiritual yang mengubah dunia.
Baca juga: Surat Al-Mulk: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaan
Tentang surah Al-Alaq
Surah Al Alaq menempati urutan ke-96 dalam Al-Qur’an, mengandung pesan spiritual yang mendalam. Surah ini Turun di Makkah yang tergolong dalam surah Makkiyah dan memiliki 19 ayat. Surah Al-Alaq berarti segumpal darah.
Baca juga:Tafsir Ali Imran Ayat 55: Pengangkatan Nabi Isa dan Wafatnya
Menurut Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam bukunya “Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4,” terdapat dua pandangan ulama mengenai turunnya surah Al Alaq.
Pertama, dipandang sebagai permulaan surah Al-Qur’an, dengan lima ayat pertama yang turun diikuti ayat berikutnya. Kedua, lima ayat Al Alaq turun setelah surah Al Fatihah, saat Rasulullah SAW menyendiri di Gua Hira.
Dengan nomor urut ke-96, surah ini menjadi bagian dari surah-surah Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah. Nama Al Alaq diambil dari kata “Alaq” pada ayat kedua, yang berarti segumpal darah. Selain itu, disebut sebagai Iqra’, artinya bacalah, atau Al Qalam, yang artinya pena.
Isi kandungan surah menerangkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari benda yang hina, lalu memuliakannya dengan mengajarkan membaca, menulis, dan memberikan pengetahuan. Sayangnya, manusia sering lupa asal-usulnya, tidak bersyukur atas nikmat Allah, bahkan melampaui batas karena merasa sudah serba cukup.
Surah Al Alaq memberikan pemahaman mendalam tentang asal-usul manusia, pentingnya bersyukur, dan bahaya kesombongan. Pesan-pesan ini tetap relevan dan memberikan inspirasi bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Bacaan Surah Al-Alaq: Arab, Latin, dan arti
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
1. Arab latin: iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ
2. Arab Latin: khalaqal-insāna min ‘alaq
Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
3. Arab latin: iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
4. Arab latin: allażī ‘allama bil-qalam
Artinya: Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
5. Arab latin: ‘allamal-insāna mā lam ya’lam
Artinya: Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَيَطْغَىٰٓ
6. Arab latin: kallā innal-insāna layaṭgā
Artinya: Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ
7. Arab latin: ar ra`āhustagnā
Artinya: Karena dia melihat dirinya serba cukup.
إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجْعَىٰٓ
8. Arab latin: inna ilā rabbikar-ruj’ā
Artinya: Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يَنْهَىٰ
9. Arab latin: a ra`aitallażī yan-hā
Artinya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ
10. Arab latin: ‘abdan iżā ṣallā
Artinya: Seorang hamba ketika mengerjakan shalat,
أَرَءَيْتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلْهُدَىٰٓ
11. Arab-Latin: a ra`aita ing kāna ‘alal-hudā
Artinya: Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran,
أَوْ أَمَرَ بِٱلتَّقْوَىٰٓ
12. Arab latin: au amara bit-taqwā
Artinya: Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
أَرَءَيْتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ
13. Arab latin: a ra`aita ing każżaba wa tawallā
Artinya: Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ
14. Arab latin: a lam ya’lam bi`annallāha yarā
Artinya: Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِٱلنَّاصِيَةِ
15. Arab latin: kallā la`il lam yantahi lanasfa’am bin-nāṣiyah
Artinya: Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,
نَاصِيَةٍ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
16. Arab latin: nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
Artinya: (Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُۥ
17. Arab latin: falyad’u nādiyah
Artinya: Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
سَنَدْعُ ٱلزَّبَانِيَةَ
18. Arab latin: sanad’uz-zabāniyah
Artinya: Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَٱسْجُدْ وَٱقْتَرِب
19. Arab latin: kallā, lā tuṭi’hu wasjud waqtarib
Artinya: Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).
Makna Mendalam Surah Al-‘Alaq
Dalam buku “Kapita Selekta Al-Qur’an dan Hadis untuk Materi MI.MTs” karya Dedi Sahputra, diungkapkan saat Rasulullah SAW menyendiri di Gua Hira, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu. Jibril meminta Rasulullah untuk membaca, yang dijawab Rasulullah bahwa ia tidak pandai membaca. Namun, perintah membaca diulang tiga kali hingga akhirnya Jibril membacakan surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Pesan utama surah ini adalah anjuran kepada seluruh umat manusia untuk pandai membaca dan menulis dengan pena (qalam).
Kandungan Mendalam Surah Al-‘Alaq Ayat 1-5:
surah Al-Alaq ayat 1-5, wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW, menggambarkan rahmat dan nikmat pertama Allah SWT kepada para hamba-Nya. Kajian Ibnu Katsir menunjukkan wahyu ini merupakan tonggak awal penobatan Nabi sebagai Rasulullah, utusan Allah SWT kepada seluruh umat manusia.
Wahyu ini menjadi penanda penting dalam sejarah umat manusia, mengubah garis sejarah dari kehidupan jahiliyah yang gelap, termasuk dalam kegelapan ilmu pengetahuan, menjadi terang benderang. Sejak turunnya ayat ini, penduduk bumi hidup dalam keharibaan dan pemeliharaan langsung dari Allah SWT.
Perintah “Iqra” (bacalah) dalam ayat-ayat tersebut bukan hanya menuntut membaca lembaran-lembaran buku, tetapi juga membaca ‘buku’ dunia. Ini mencakup membaca tanda-tanda kebesaran Allah, memahami diri kita, alam semesta, dan sekitarnya. Ayat ini memerintahkan untuk mencari ilmu pengetahuan dan menjauhkan diri dari kebodohan.
Namun, membaca yang membawa perubahan positif bagi kehidupan manusia bukanlah sembarang membaca. Membaca ‘dengan menyebut nama Allah Yang Menciptakan’ menekankan pentingnya membaca dengan tujuan spiritual dan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Surah Al-Alaq ayat 1-5 mengajarkan umat manusia untuk belajar, memahami, dan menghindari kebodohan dengan bimbingan Allah SWT.
Berikut Adalah Empat Kandungan Yang Terdapat Pada 5 Ayat Surah Al-Alaq
1. Asal Usul Manusia
Surah Al-‘Alaq menjelaskan asal usul kejadian manusia, yang diberikan kemampuan untuk menguasai bumi dan menundukkannya untuk keperluan kehidupan.
2. Kekuasaan Allah dalam Menciptakan Manusia
Surah ini menggambarkan kekuasaan Allah dalam menciptakan manusia, memberikan kenikmatan, dan memberi kemampuan membaca dan menulis sebagai karunia-Nya.
3. Perintah untuk Membaca
Allah memberikan perintah untuk membaca, yang memiliki makna luas seperti menghimpun, menelaah, meneliti, dan mengetahui ciri-ciri sesuatu. Ini mencerminkan proses bangkitnya manusia dari kebodohan menuju Islam.
4. Pena sebagai Perantara Ilmu
Surah ini menjelaskan bahwa dengan karunia dan perantara pena (qalam), terjadi proses belajar mengajar dan komunikasi antar manusia, menghasilkan informasi konkret dan bermanfaat bagi kehidupan.
5. Lomba-lomba untuk Berkembang
Manusia dituntut untuk berlomba-lomba mengembangkan potensi dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan sosial. Membaca menjadi perwujudan pelaksanaan perintah Allah, meningkatkan ilmu pengetahuan, dan memperhatikan ciptaan-Nya.
Surah Al-‘Alaq menjadi panduan bagi umat Muslim untuk terus mengembangkan diri, menghargai ilmu pengetahuan, dan memperhatikan kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupan. (Z-3)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!