Sensasi Shisha dan Hidangan Timur Tengah di Jantung Kota
TIDAK sedikit resto atau kafe bernuansa Timur Tengah juga menyajikan shisha di daftar menu mereka. Shisha atau disebut juga hookah ialah metode merokok dengan alat seperti botol yang memiliki sejumlah selang. Di dalam alat itu tembakau dibakar kemudian asapnya diisap menggunakan selang.
Kafe Bar-okah yang berada di Hotel Dafam Enkadeli Thamrin Jakarta menyuguhkan shisha dengan beragam varian, selain beragam hidangan Timur Tengah seperti nasi kebuli hingga kofta (bakso daging). Beragam pilihan shisha, di antaranya monkey forest, double apple, dan bubble gum, dikatakan General Manager Dafam Enkadeli Thamrin Jakarta, Imran Beny Berlian, dihadirkan sebagai cara menjadikan kafe itu menjadi tempat nongkrong anak muda.
“Anak-anak muda yang sedang mencari tempat untuk hangout, khususnya yang nonalkohol, tapi tidak mengurangi kenyamanan dan menyajikan experience baru, bisa ke sini. Hadir di MH Thamrin, tempat ini juga bisa menjadi lokasi bagi masyarakat yang sedang menunggu ganjil-genap (lalu lintas) di jam pulang kantor,” kata Imran yang ditemui di lokasi, Senin (15/1).
Soal hidangan makanan, saat Media Indonesia menjajal kofta bil sanayeh beef, cita rasa rempah khas Timur Tengah tidak mengecewakan. Meski bermakna kata bakso, kofta di Bar-okah dibentuk persegi panjang layaknya stik. Namun, tekstur dan cita rasa bakso masih kuat. Selain itu, meski memiliki warna merah merona, bumbu yang dihadirkan masih bisa dinikmati untuk mereka yang tidak menyukai hidangan pedas.
Untuk makanan ringan, hidangan manakeesh cheese dan arayes menjadi menu yang patut dicoba. Karena memiliki bentuk menyerupai piza, manakeesh cheese dan arayes mungkin dapat disebut sebagai piza khas Timur-Tengah.
Manakeesh cheese dan arayes merupakan hidangan yang berasal dari Libanon. Berbeda dengan piza khas Italia yang memiliki roti yang tipis dan kering, hidangan manakeesh cheese dan arayes memiliki roti yang cukup tebal dan sedikit kenyal. Seperti namanya, manakeesh cheese biasa disajikan dengan potongan keju di atasnya dan tanpa daging.
Untuk arayes, berdasarkan tampilan luar mungkin banyak orang mengira itu hanya hidangan piza tanpa topping. Namun, menariknya topping daging justru di taruh di dalam roti, layaknya samosa. Tidak seperti kofta yang dilumuri saus dengan cita rasa rempah, olahan daging arayes terasa lebih ringan dan nyaman untuk dinikmati.
Selain makanan gurih, Kafe Bar-okah juga menyediakan ragam hidangan manis seperti om ali dengan cita rasa menyerupai oatmeal, tetapi dihidangkan dengan kacang almond, serta roti canai atau mungkin lebih dikenal dengan roti maryam. Selain itu, terlihat hidangan manisan Nusantara, yaitu bubur kacang hijau. (Rif/M-1)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!