UGM Buka Kuota Reguler Maba 2024 Sebanyak 9.362 Kursi

Pengajar Universitas Gadjah Mada (UGM) Gandes Retno Rahayu mengatakan,UGM membuka dua jenis seleksi penerimaan mahasiswa baru, yaitu seleksi nasional dan mandiri. Seleksi nasional terdiri dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Untuk seleksi mandiri, UGM membaginya menjadi program reguler dan International Undergraduate Program (IUP). Bagi pendaftar program reguler, jalur seleksi yang bisa diikuti adalah seleksi mandiri berdasarkan prestasi atau disebut Penelusuran Bibit Unggul (PBU), dan berbasis tes atau UM UGM Computer Based Test (CBT).

“Untuk UM UGM PBU secara umum ada tiga kategori,” terang Gandes dalam siaran pers, Selasa (16/1).

Baca juga: 4 Program Keberpihakan Unpad pada Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Pertama, kategori bibit unggul yang dinilai dari kompetensi dan keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Kedua, kategori prestasi yang unggul, baik dari prestasi bersifat IPTEK ataupun minat dan bakat. Ketiga, kategori unggul yang berasal dari daerah yang perlu diafirmasi, seperti daerah 3T dan daerah di mana UGM memiliki mitra dalam menerapkan Tri Darma perguruan tinggi.

“Jalur seleksi ini khusus untuk mencari insan-insan berprestasi dari seluruh pelosok negeri,” kata dia.

Selain jalur reguler, UGM juga membuka kelas internasional atau IUP dalam tiga gelombang. Proses seleksi IUP cukup berbeda dengan reguler, karena setiap fakultas memiliki materinya masing-masing, Calon mahasiswa tidak hanya akan diuji kemampuan bahasa Inggrisnya saja, namun juga kognitif, potensi akademik, menulis essay, dan Leadership Group.

Baca juga: Pendaftaran Akun SNPMB 2024 untuk Sekolah Telah Dibuka

Discussion. Total terdapat 26 program studi dari 11 fakultas yang membuka kelas IUP ini. Saat ini, calon mahasiswa sudah dapat mulai mengikuti proses seleksi nasional, yaitu SNBP hingga bulan Maret mendatang. Kemudian disusul dengan SNBT pada bulan April, dan pelaksanaan UM UGM yang akan segera diinformasikan.

Gandes menegaskan, kita ingin mencapai keberagaman di UGM sehingga tidak ada tujuan untuk memprioritaskan satu kota saja. Nilai-nilai yang ada akan diolah sedemikian rupa kemudian dipotong sesuai kuota yang tersedia.

Untuk program reguler pada 2024 ini, ia menyebut, nanti 30% akan diambil dari jalur SNBP, 30% dari jalur SNBT, dan 40% dari jalur UM (PBU dan CBT).

“Jadi tahun 2024 ini yang reguler itu kuotanya 9.362, sehingga yang akan diterima dari jalur SNBP 2.821, SNBT juga sama, UM 3.720, dan IUP 1.010,” ungkap Gandes.

Ia berharap, kuota tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan oleh calon mahasiswa dengan maksimal sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan masing-masing.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, mengatakan, berbagai program studi tingkat sarjana dan vokasi ditawarkan dengan kriteria dan kuota tertentu. UGM juga berkomitmen untuk menciptakan keragaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

“Kualitas pendidikan itu akan menjadi lebih bermakna ketika kita memiliki subjek-subjek mahasiswa yang memiliki background budaya yang berbeda,” kata dia.

Latar belakang di sini bukan hanya orang Jawa, Bali, Sumatera, dan sebagainya, tapi juga background budaya, agama, asal negara, itu lebih penting untuk memperkaya kualitas pendidikan kita.

Dengan cara ini, mahasiswa bisa berinteraksi dengan masyarakat dari background yang berbeda. Menurutnya, keberagaman akan mendorong proses belajar yang lebih komprehensif dan tidak terbatas pada ilmu pengetahuan saja, namun juga ilmu sosial dan budaya masyarakat.

(Z-9)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *