Bacaan Surat Al Bayyinah Arab, Latin, dan Artinya

Surat Al Bayyinah yang artinya pembuktian, merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an dengan keunikan tersendiri. Dengan terdiri dari 8 ayat, surat ini termasuk surat Makkiyah yang diturunkan di Mekkah setelah surat Ath-Thalaq.

Menurut buku “Awwal Marrah Atadabbar Al-Qur’an” karya Syaikh Adil Muhammad Khalil, surat Al Bayyinah memiliki beberapa nama alternatif seperti Lam yakunilladzina kafaru, Al Bariyyah, atau ahlul kitab. Nama-nama ini merujuk pada petunjuk-petunjuk Islam yang jelas di dalam surat ini, mengingatkan manusia sebagai makhluk yang berpikir, berakal, dan mencari kebenaran.

Surat Al Bayyinah sering menjadi pilihan umat Islam saat melaksanakan sholat, baik yang wajib maupun sunnah. Meskipun termasuk surat pendek, surat ini memiliki makna mendalam yang perlu dipahami oleh pembacanya.

Baca juga: Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10, Arab, Latin, dan Terjemahan

Surat Al Bayyinah berada pada urutan ke-98 dalam Al-Qur’an dan menjadi bagian dari Juz Amma. Dengan arti pembuktian, surat ini mengandung pesan-pesan penting yang dapat diambil hikmahnya oleh umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Arti Surat Al Bayyinah

Mengacu pada buku “Tadabur Al-Qur’an: Menyelami Makna Al-Qur’an dari Al-Fatihah Sampai An-Nas” oleh Syaikh Adil Muhammad Khalil, Surat Al-Bayyinah memiliki beberapa sebutan lain, seperti surat Al Barriyah, surat Lam Yakunilladzina Kafaru, dan surat Ahlul Kitab. Syaikh Adil Muhammad Khalil menjelaskan beberapa makna dari nama-nama surat Al-Bayyinah yang terkandung di dalamnya.

Pertama, surat ini dinamai Al-Bayyinah karena petunjuk-petunjuk risalah Islam yang terkandung di dalamnya sangat jelas bagi setiap individu yang menggunakan akalnya, berpikir, dan menginginkan kebenaran.

Baca juga: Surat Al-Mulk: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaan

Kemudian, surat ini disebut Lam Yakunilladzina Kafaru karena Allah SWT membuka surat ini dengan kalimat tersebut.

Selanjutnya, dinamakan Al-Bariyyah karena lafazh Al-Bariyyah hanya muncul dalam surat ini.

Terakhir, diberi sebutan Ahlul Kitab karena dalam surat ini Allah SWT menyebutkan ayat yang menyatakan bahwa orang-orang kafir, termasuk Ahlul Kitab, tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata (Al-Bayyinah: 1).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga pernah menyebut surat Al-Bayyinah. Dalam dialog dengan Ubay bin Kaab, Rasulullah menyampaikan bahwa Allah memerintahkan untuk membacakan surat Al-Bayyinah kepadanya. Ubay bin Kaab kemudian menangis sebagai respons atas penyebutan namanya oleh Allah kepada Rasulullah, menunjukkan sikap tawadhu’ yang diajarkan oleh Rasulullah kepada para ulama agar tidak gengsi membacakan ayat-ayat Allah kepada orang yang memiliki pengetahuan yang lebih rendah daripada mereka.

Bacaan Surat al Bayyinah Arab, Latin, dan Arti

لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ 

lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah

Artinya: Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ .

rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah

Artinya: (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur’an),

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ 

fīhā kutubung qayyimah

Artinya: di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ 

wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul-bayyinah

Artinya: Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab (kepada mereka) melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ 

wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah

Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ 

innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyah

Artinya: Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ 

innallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah

Artinya: Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ 

jazā`uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu ‘an-hum wa raḍụ ‘an-h, żālika liman khasyiya rabbah

Artinya: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rihdo kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Kandungan Surat Al Bayyinah

Nama surat Al-Bayyinah memiliki arti “bukti nyata.” Dalam konteks surat Al-Bayyinah, bukti nyata ini merujuk kepada sesuatu yang akan membuktikan kebenaran ajaran Islam kepada para ahli kitab, orang kafir, dan musyrikin.

Isi kandungan dari surat Al-Bayyinah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Orang-orang kafir dalam konteks surat ini mencakup ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) serta orang musyrik (penganut paganisme dan penyembah berhala).

2. Mereka menutupi kebenaran dengan mengklaim bahwa mereka tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum ada bukti nyata (Al-Bayyinah). Namun, setelah bukti nyata datang, mereka tetap berselisih dan menolak untuk beriman serta menerima Islam.

3. Pengutusan Rasulullah merupakan kebutuhan mendesak untuk meluruskan persepsi orang kafir dan mengatasi perselisihan di antara mereka.

4. Rasulullah dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dianggap sebagai Al-Bayyinah, yaitu bukti nyata.

5. Perselisihan di kalangan ahli kitab bukan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka akan kedatangan Al-Bayyinah, melainkan mereka berselisih setelah mengetahui bukti nyata tersebut.

6. Agama-agama dari Allah pada hakikatnya adalah satu, yaitu tauhid, yang mengajarkan untuk memurnikan ibadah dan ketaatan hanya kepada-Nya.

7. Orang-orang yang tetap kafir meskipun bukti nyata sudah datang dianggap sebagai makhluk yang paling buruk dan nasib mereka adalah abadi di neraka.

8. Orang yang beriman dan beramal shalih dianggap sebagai makhluk yang paling baik, dan tempat kembalinya adalah surga, serta mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagai umat muslim adalah tugas kita untuk membaca dan memaknai kitab suci Al-Qur’an. Melalui tindakan kita dapat meraih banyak keutamaan yang memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia dan kehidupan akhirat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir, Rasulullah SAW menyatakan, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” 

Abdul Hamid, Lc., M.A., dalam karyanya yang berjudul “Pengantar Studi Al-Qur’an,” menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai undang-undang untuk umat manusia. Selain itu, Al-Qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk, tanda kebesaran Rasul, serta penjelasan mengenai kenabian dan kerasulannya. (Z-10)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *