Butuh 52 Hari untuk Kapal RS Indonesia Tiba di Mesir

PEMERINTAH Indonesia terus berkomunikasi dengan Mesir untuk mendapatkan izin operasional kapal rumah sakit milik TNI AL yang telah diberangkatkan pada Kamis (18/1). KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 juga membawa bantuan kemanusiaan selain nantinya beroperasi sebagai tempat perawatan kesehatan untuk warga Gaza, Palestina.

“Kita semua sedang melakukan pembicaraan dengan otoritas Mesir untuk mendapatkan izin opera. Kita perlu waktu untuk mendapatkannya karena situasi di lapangan belum kondusif,” ujar Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Bagus Hendraning Kobarsyih, saat menghadiri pelepasan KRI tersebut, di Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Kamis (18/1).

Bagus mengatakan kapal ini datang ke Mesir dalam rangka port visit, seperti dua pesawat pembawa bantuan kemanusiaan Indonesia sebelumnya yang mendarat di Badara Al Arish. Sekarang giliran KRI ini menuju pelabuhan Al Arish.

Baca juga: Indonesia Berangkatkan Kapal RS KRI dr. Radjiman Wedyoningrat-992 untuk Bantu Palestina

Menurut dia, sambil menunggu kapal tersebut tiba di pelabuhan Al Arish, pemerintah Indonesia terus mengupayakan supaya mendapatkan izin operasional. Namun itu juga bergantung pada situasi dan kondisi keamanan di Gaza.

Alasan Baru Diberangkatkan

Mengenai KRI yang baru diberangkatkan sekarang, dia mengatakan alasannya kapal rumah sakit harus sesuai standar internasional. Untuk itu KRI dr. Radjiman Wedyoningrat-992 membutuhkan waktu beberapa pekan untuk menyesuaikannya.

“Kapal ini harus dipersiapkan sesuai standar internasional yakni cat putih. Tidak boleh warna aslinya. Nah nih kan kapal untuk misi kemanusiaan dan juga mempersiapkan awaknya,” pungkasnya.

Baca juga: Korban Jiwa di Gaza Terus Bertambah, Tembus 24.100 Jiwa

KRI dr. Radjiman Wedyoningrat-992 akan melaksanakan pelayaran Muhibah/Port Visit ke Mesir dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Rute pelayaran KRI dr. Radjiman akan menelusuri Jakarta-Belawan-Al Arisi- Jeddah Batam dan kembali lagi ke Jakarta. Total waktu dari pelayaran ini hingga kembali ke tanah air ditargetkan akan mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.

Sedangkan bantuan kemanusiaan yang diberikan berupa bahan makanan, selimut, pakaian, perlengkapan bayi, pakaian wanita, susu, tenda lapangan, perlengkapan kebersihan, air mineral, perlengkapan ibadah, dan lain sebagainya.

(Z-9)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *