Muhamadiyah Tetapkan 11 Maret Awal Ramadhan, NU: Tunggu Hilal Terlihat

NAHDLATUL Ulama (NU) belum menetapkan awal puasa atau Ramadan 2024. Penetapan tersebut akan diumumkan setelah melihat hilal. Sementara Muhamadiyah sudah menetapkan awal puasa pada 11 Maret 2024 nanti.

“Mengenai puasa silakan Muhamadiyah menetapkan tanggal tersebut. NU baru bisa mengumumkan awal Ramadan setelah melihat hilal pada saatnya nanti,” ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Kamis (18/1).

Penetapan awal puasa kedua organisasi islam tersebut memang sering berbeda. Hal itu lantaran perbedaan penafsiran hadis. Menurut NU, penentuan hilal atau awal bulan Ramadan perlu didasarkan pada penglihatan dan pengamatan bulan secara langsung. Metode ini yang kemudian dikenal dengan rukyatul hilal. 

Baca juga : Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada 10 April 2024

Di sisi lain, Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan astronomis untuk menentukan awal Ramadan. Metode yang digunakan Muhammadiyah ini bernama hisab hakiki wujudul hilal.

“NU akan mengirim sejumlah tim untuk memantau hilal atau bulan pada awal bulan. Karena NU menetapkan permulaan bulan pada rukyatul hilal bukan hisab,” kata Yahya.

Baca juga : 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024, Hasil Hisab Muhammadiyah

Meski demikian, perbedaan penetapan hilal tidak menjadi perdebatan di antara umat muslim. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Masalah ini hanya sebuah ijtihad, semua ijtihad itu benar dan sebagai sesama muslim harus saling menghargai. (Z-5)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *