DALAM upaya mendorong pertumbuhan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, Pelita Air dengan bangga mengumumkan kerja sama strategis dengan Pertamina Foundation. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam sektor pariwisata, yang tidak hanya mempromosikan destinasi wisata di Indonesia secara bertanggung jawab, namun juga mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan pendidikan.

Kolaborasi ini sebagai langkah proaktif dalam menggagas konsep “sustainability tourism” yang dirancang untuk mendukung pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan serta memastikan bahwa kegiatan pariwisata memberikan manfaat ekonomi yang adil dan merata bagi masyarakat lokal.

Hal ini sejalan dengan dedikasi yang dilakukan oleh Pertamina Foundation dalam pemberdayaan masyarakat dan pendidikan untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Bertempat di The Patra Bali Resort and Villas, kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama Pelita Dendy Kurniawan dan Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, Jumat (19/01)

Baca juga: Bali Dukung Gugatan Pajak Hiburan ke MK, PHRI: Spa Bukan Industri Hiburan

Penandatanganan langsung disaksikan oleh Direktur SDM Pertamina, Erry Sugiharto,  Direktur Niaga Pelita Air, Asa Perkasa, Direktur Produksi Pelita Air, Heru Susilo, serta Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo dan Direktur Keuangan Pertamina Foundation, Muhamad Yudi Setiawan.

“Kerja sama ini merupakan komitmen Pelita Air  untuk tidak hanya mempromosikan keindahan Indonesia, tetapi juga memastikan bahwa kami melakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Dendy, Direktur utama Pelita Air.

Baca juga: Konser Amal Tchaikovsky and Rachmaninoff Bawa Era Baru Musik Klasik

“Pertamina Foundation dan Pelita Air memiliki semangat yang sama, yakni keberlanjutan atau sustainability. Untuk itu, kami bekerja sama menghasilkan program atau proyek bersama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan umur bumi lebih panjang lewat pencapaian poin-poin sustainable development goals,” tutup Agus. (RO/Z-7)

PROGRAM Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) awalnya merupakan program pengawasan terhadap industri yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup.

Kemudian berkembang menjadi program untuk mendorong peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan, kerangka-kerangka kerja kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengatasi persoalan-persoalan lingkungan.

Selain itu, PROPER juga memberdayaan masyarakat sekitar dengan tidak meninggalkan esensi utama ketaatan terhadap peraturan serta menjunjung tinggi kearifan lokal. 

Baca juga: KLHK Usung Green Leadership Extraordinary Turnaround dalam PROPER 2023

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengembangkan PROPER menjadi  empat kriteria penilaian meliputi ketaatan terhadap peraturan perundangan, eco-inovasi, inovasi sosial, dan green leadership.

Demikian diungkapkan Dirjen PPKL–KLHK, Sigit Reliantor, dalam keterangan tertulis Sabtu (20/01/2024).

Disebutkan, ketaatan terhadap peraturan dinilai untuk pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan limbah B3, perizinan lingkungan, kerusakan lahan,  pengelolaan sampah dan bahan B3.

Kriteria Eco-inovasi digunakan untuk mendorong efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya dan keanekaragaman hayati. 

Begitu pula kehadiran eco-inovasi menjadi sangat penting karena dapat mendorong peningkatan efisiensi biaya dalam produksi, penunjang maupun dalam biaya pengelolaan limbah.

Baca juga: Wapres: PROPER Harus Jadi Kompas Pemandu Praktik Bisnis Berkelanjutan

Oleh sebab itulah eco-inovasi menjadi pembeda antara perusahaan yang memang benar-benar unggul dalam menunjukkan komitmen ketaatannya dengan perusahaan yang tidak unggul.

Sebab eco-inovasi dalam PROPER mengharuskan perusahaan untuk dapat menunjukkan unsur kebaruan, mengkuantifikasi dampak positif terhadap lingkungan, keuntungan ekonomi (penghematan biaya) serta pertambahan nilai (Creating Value) bagi karyawan, konsumen dan masyaraka.

Menurut Dirjen Sigit, pada tahun 2023 lalu, tercatat 1.193 eco-inovasi telah dilahirkan oleh perusahaan dengan penghematan total 158,54 Trilyun Rupiah atau 23,4% lebih hemat dari tahun 2022.

Jumlah inovasi ini juga meningkat sebesar 36,8% dari tahun sebelumnya sejumlah 872 inovasi.

Eco Inovasi ini  mampu menghasilkan penghematan energi sebesar 554,8 juta GJ, penurunan emisi GRK sebesar 299,6 juta ton CO2eq, penurunan emisi konvensional sebesar 15,81 juta ton, reduksi Limbah B3 sebesar 55,4 juta ton, 3R limbah non B3 sebesar 34,8 juta ton, efsiensi air sebesar 437,3 juta m3, penurunan beban pencemaran air sebesar 6,03 juta ton dan berbagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Pengendalian Deforestasi dan Karhutla di Indonesia

“Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini ternyata juga berdampak positif terhadap masyarakat. Pada tahun 2023 itu, tercatat Rp. 1,56 Ttriliun telah bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat,” jelas Sigit.

Dampak positif lain kata Dirjen Sigit, kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) juga terus dilakukan.

“Pada tahun ini terdapat 20.052 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar 57,34 Triliun Rupiah. Angka ini meningkat sebesar 23,9% dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan pada PROPER tahun 2018 silam,”paparnya..

Disebutkan pula. keberhasilan PROPER juga diakui banyak kalangan pimpinan perusahaan sebagai kawah candradimuka bagi perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, And Governance (ESG). M

islanya Pertamina menduduki ranking satu dunia kinerja ESG untuk sub sektor integrated oil and gas. Hal ini karena dorongan kuat atau  di-push oleh PROPER KLHK 

Kolaborasi Perusahaan dengan Masyarakat

Dalam implementasi PROPER ini, menurut Sigit, inovasi sosial mendorong perusahaan berkolaborasi dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan sosial secara lebih efisien, memanfaatkan keragaman sumber daya yang dimiliki masyarakat, serta didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi saat ini. 

Baca juga: Didukung Sejumlah Pihak, Program Climate Innovation Acceleration Diresmikan

Inovasi Sosial juga membangun kapasitas yang berorientasi pada pemberdayaan penduduk yang terpinggirkan dan perubahan sistemik struktur sosial, ekonomi, dan kelembagaan yang menciptakan masalah ini.

Ekosistem “lebah madu” untuk inovasi sosial lahir sebagai bagian dari sistem dan desain regulasi PROPER. Siapa pun yang bersentuhan dengan PROPER akan “tersengat” daya inovasinya untuk menyelesaikan persoalan secara bersama. 

PROPER 2023 menunjukkan cerita inovasi sosial dari pelosok negeri yang membangun optimisme bersama. Kolaborasi antara perusahaan peserta PROPER, masyarakat dan pemerintah menunjukkan bahwa selalu inovasi tanpa batas yang memiliki kekuatan untuk bangkit dan tumbuh lebih kuat menuju masyarakat madani dan lingkungan yang lestari,”ujar Sigit. (S-4)
 

Ada begitu banyak dampak pencemaran tanah yang perlu kamu ketahui. 

Pencemaran tanah, bukan hanya berdampak pada lingkungan hidup, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia.

Sebelum mengetahui dampak polusi tanah, sebaiknya kamu mengenali penyebabnya terlebih dahulu.

Penyebab Pencemaran Tanah

1. Limbah rumah tangga 

Aktivitas sehari-hari seperti memasak dan mencuci menghasilkan limbah rumah tangga.

Limbah rumah tangga seperti deterjen, cat, atau minyak yang dibuang dapat terserap ke dalam tanah, menyebabkan pencemaran jika tidak dikelola dengan benar.

Selain itu, penggunaan plastik yang tidak terurai juga dapat menyebabkan pencemaran tanah.

2. Limbah pertanian

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari tanah.

Penyerapan pupuk oleh tanah dapat menyebabkan penurunan tingkat kesuburan.

3. Limbah pertambangan

Kegiatan pertambangan dapat menghasilkan limbah logam dan banjir lumpur.

Limbah tersebut mencemari tanah dan dapat menyebabkan kematian tanaman di sekitarnya.

4. Limbah industri

Limbah industri, lebih dari jenis limbah lainnya, mengandung zat kimia yang lebih berbahaya.

Pemrosesan dan pembuangan limbah industri yang tidak tepat dapat mencemari tanah secara signifikan.

5. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena api membakar zat-zat penting yang terdapat di dalam tanah.

Hal ini membuat tanah sulit untuk mendukung pertumbuhan tanaman setelah kebakaran.

Baca juga: 13 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan dan Lingkungan, Jangan Diabaikan!
 

Deretan Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Kesehatan

1. Kanker

Dampak pencemaran tanah tidak bisa diabaikan. 

Dalam jangka panjang, pencemaran tanah dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit, kanker pankreas, kanker usus, dan kanker payudara.

Hal ini dapat terjadi karena tubuh terpapar logam arsenik, merkuri, dan zat beracun lain dari tanah yang tercemar. 

Pada umumnya, zat pencemar tersebut bersifat karsinogenik yang dapat memicu timbulnya sel kanker dalam tubuh. 

2. Kerusakan pada hati

Tanah yang tercemar juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati. 

Hal ini terjadi terutama jika tanah tercemar oleh merkuri.

3. Kerusakan pada ginjal

Bukan hanya berpengaruh pada organ hati, tanah yang tercemar merkuri juga dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. 

Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kerusakan pada ginjal yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi ekskresi dan detoksifikasi tubuh. 

4. Gangguan organ reproduksi

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan yang selanjutnya yaitu dapat menimbulkan gangguan pada organ reproduksi. 

Gangguan ini dapat menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. 

Ada berbagai riset yang menemukan bahwa jika tubuh terpapar zat beracun dari polusi tana, sikulus menstruasi bisa terganggu.

Selain itu, paparan terhadap pencemaran tanah juga dapat menurunkan kesuburan, menurunkan kualitas sperma, bahkan meningkatkan risiko keguguran, endometriosis, hingga kanker testis dan kanker ovarium. 

Baca juga: 12 Dampak Positif Internet untuk Kehidupan Manusia, Ternyata Sepenting Itu!

5. Gangguan kehamilan

Dampak pencemaran tanah tidak hanya berbahaya bagi tubuh kita sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi janin di dalam kandungan.

Paparan polutan seperti merkuri, kadmium, timbal, dan arsenik dapat menyebabkan kelainan bahkan cacat pada janin.

Kelainan tersebut meliputi gangguan ginjal, kelainan genetik, penyakit jantung bawaan, dan kerusakan otak.

Lebih serius lagi, paparan tersebut dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah, bahkan meninggal di dalam kandungan. 

Hal ini terjadi ketika ibu hamil terpapar polutan yang kemudian masuk ke dalam plasenta, meresap ke tubuh janin. 

6. Gangguan pada sistem pernapasan

Dampak pencemaran tanah juga memiliki keterkaitan dengan sistem pernapasan.

Kesehatan organ pernapasan dapat terganggu akibat paparan polutan seperti minyak bumi, merkuri, arsenik, logam berat, dan asbestos. 

Paparan terus-menerus terhadap polutan ini dapat menyebabkan asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bahkan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. 

7. Gangguan pada hormon

Pencemaran tanah dapat berdampak pada buah dan sayur yang ditanam.

Jika kita mengonsumsi sayur dan buah yang terpapar, racun dari pupuk atau pestisida dapat masuk ke dalam tubuh. 

Dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menyebabkan masalah pada tubuh, seperti kelainan pada hormon estrogen dan progesteron. 

8. Masalah kesehatan jangka pendek

Dampak pencemaran tanah jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang tidak dapat diabaikan, sebagaimana dijelaskan dalam poin-poin sebelumnya.

Meski demikian, paparan polusi tanah dalam jangka pendek juga dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti iritasi pada mata, sakit kepala, kelelahan, muntah dan mual, ruam kulit, hingga masalah pada sistem pernapasan.

Baca juga: Kenali 11 Alat Musik Pukul Tradisional Indonesia, Ini Ciri Khasnya

Deretan Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Lingkungan

Pencemaran tanah memang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan kita.

Namun, dampak polusi tanah tidak berhenti hanya pada aspek kesehatan manusia. Hal ini juga sangat berkaitan erat dengan keberlanjutan lingkungan hidup.

Mau tahu apa saja dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan? Simak selengkapnya berikut ini. 

9. Menurunkan kesuburan tanah

Struktur tanah dapat rusak akibat paparan zat-zat kimia beracun, seperti logam berat atau pestisida.

Tidak hanya itu, zat-zat tersebut juga dapat meracuni mikroorganisme yang berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah.

Penurunan tingkat kesuburan tanah, tentu saja pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.

10. Meracuni air tanah

Zat berbahaya seperti pestisida atau bahan kimia lain yang mencemari tanah dapat meresap dan kemudian merembes ke air tanah.

Jika kamu menggunakan air tanah untuk aktivitas sehari-hari, hal ini bisa menjadi berbahaya.

Apabila air tanah sudah terpapar zat kimia berbahaya, kesehatan tubuhmu menjadi terancam.

Kamu mungkin akan mengalami masalah pencernaan, keracunan, hingga efek kesehatan jangka panjang.

Baca juga: Wajib Tahu! 8 Cara Mendapatkan Uang dari Internet yang Bikin Dompet Tebal

11. Perubahan pada struktur tanah

Pencemaran tanah juga dapat menyebabkan perubahan pada struktur tanah. 

Diketahui, cacing tanah  dan organisme tanah lainnya berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah dengan menguraikan bahan organik, meningkatkan sirkulasi udara, dan memperbaiki struktur tanah.

Namun, jika tanah tercemar, cacing dan organisme tanah lainnya bisa mati. 

Hal itu dapat menurunkan aktivitas biologi di dalam tanah, yang akhirnya dapat merusak struktur tanah. 

12. Mempengaruhi ekosistem

Paparan zat kimia berbahaya pada tanah dapat mengganggu ekosistem tanah. Zat-zat kimia tersebut dapat merugikan organisme tanah, termasuk bakteri, jamur, cacing tanah, dan makhluk mikroskopis lainnya yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah.

Jika salah satu spesies mati atau mengalami penurunan jumlah, ini dapat berdampak pada organisme lain yang bergantung pada mereka dalam rantai makanan. Bahkan, jika ada spesies yang terkontaminasi, dapat membawa zat kimia tersebut ke tingkat trofik yang lebih tinggi.

Dalam konteks ini, manusia juga dapat terpengaruh, terutama jika mengonsumsi organisme yang terkontaminasi. 

Baca juga: 7 Alat Musik Modern yang Paling Populer, Begini Cara Memainkannya

Cara Mencegah Pencemaran Tanah

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan dan lingkungan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. 

Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan perlu diterapkan agar dampak negatif yang telah disebutkan di atas dapat diminimalkan.

Sebagai upaya preventif, masyarakat dapat melibatkan diri dalam beberapa tindakan, seperti mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah, tidak membuang sampah di tanah, mengurangi penggunaan barang kemasan, dan berkebun organik tanpa menggunakan pestisida.

Baca juga: 8 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan Beserta Cara Pakai dan Efek Sampingnya

Demikianlah penjelasan mengenai dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan dan kesehatan, beserta penyebab dan cara mencegahnya. 

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan dapat meningkatkan kesadaran serta rasa cinta terhadap lingkungan!

ORMAS islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua kekuatan dakwah yang menjulang tinggi di Indonesia, melukiskan pemandangan keislaman yang penuh keberagaman dan perbedaan. Berikut ini perbedaan antara NU dan Muhammadiyah

NU, dengan kebijakan toleransinya terhadap tradisi lokal sedangkan  Muhammadiyah dikenal dengan semangat pemurnian Islam dan inovasinya di bidang pendidikan serta mengemban peran penting dalam kehidupan keagamaan dan politik di Indonesia.

Dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, baik NU maupun Muhammadiyah memiliki jaringan anggota yang meluas, dengan cabang-cabang yang tersebar di seluruh negeri. 

Baca juga : Muhamadiyah Tetapkan 11 Maret Awal Ramadhan, NU: Tunggu Hilal Terlihat

Namun, keberagaman tersebut tidak hanya terlihat dalam jumlah anggota, melainkan juga dalam pendekatan dan peran keduanya dalam masyarakat.

Setiap menjelang bulan suci Ramadan atau perayaan Idul Fitri, diskusi seputar perbedaan waktu pelaksanaan ibadah puasa dan hari raya menjadi topik utama. Perbedaan waktu tersebut, meskipun sudah menjadi tradisi, tetap menciptakan ruang diskusi yang menarik dan menjadi bagian dari nuansa keberagaman di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Nahdlatul Ulama dan Peranan NU di Indonesia

Namun, melampaui perbedaan waktu, terdapat perbedaan lain yang mewarnai hubungan antara NU dan Muhammadiyah. Perbedaan filosofi dan pendekatan dalam menjalankan dakwah menciptakan sinergi yang unik antara keduanya. Dengan harmoni dan perbedaan inilah, NU dan Muhammadiyah terus memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat, proses demokratisasi, dan kehidupan bernegara di Indonesia.

Dengan mengapresiasi keberagaman dan menjunjung tinggi semangat kerjasama, NU dan Muhammadiyah menjelma menjadi kekuatan yang memperkaya panorama Islam Indonesia, memancarkan cahaya keberagaman dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa ada Islam NU dan Muhammadiyah di Indonesia?

Keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Indonesia tidak dapat dipahami tanpa memandang akar sejarah dan latar belakang sosial yang menggambarkannya sebagai respon terhadap dinamika kompleks pada awal abad ke-20.

Pada periode ini, Indonesia masih dalam cengkeraman penjajahan Belanda, menciptakan kondisi sosial dan politik yang penuh gejolak. Semangat kemerdekaan semakin berkobar, dan seiring dengan itu, masyarakat Indonesia dihadapkan pada perkembangan keagamaan yang mengakibatkan keragaman pandangan dan praktik.

Kedatangan pemikiran-pemikiran pembaruan Islam, khususnya yang berasal dari Timur Tengah, memicu gerakan reformasi dan modernisasi pemahaman agama. Di tengah kompleksitas kondisi tersebut, muncul kebutuhan untuk membentuk wadah organisasi yang dapat menjadi motor perubahan dan pembaruan dalam masyarakat Islam Indonesia.

NU dan Muhammadiyah muncul sebagai hasil dari pemikiran dan pendekatan yang berbeda terhadap upaya pembaruan Islam. Didirikan pada 31 Januari 1926, NU lahir sebagai reaksi terhadap gerakan modernisasi dan memfokuskan perhatian pada pemeliharaan tradisi keagamaan lokal, sambil tetap mengakomodasi pembaruan Islam.

Sebaliknya, Muhammadiyah, yang didirikan lebih awal pada 18 November 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, menekankan gerakan pemurnian Islam dari unsur-unsur lokal yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Pembaruan di Muhammadiyah mencakup bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Perbedaan dalam pemikiran dan pendekatan organisasi memunculkan identitas khas bagi NU dan Muhammadiyah. NU dikenal dengan pandangan yang inklusif dan toleran terhadap tradisi lokal, sementara Muhammadiyah lebih menonjolkan pemurnian Islam dan pendekatan konservatifnya.

Dengan segala perbedaan dan dinamika yang melekat pada keberadaan keduanya, NU dan Muhammadiyah bukan hanya menjadi pilar-pilar keagamaan di Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam gerakan kebangkitan nasional dan membentuk identitas keagamaan yang kaya dan beragam di Indonesia.

Perbedan NU dan Muhammadiyah dari latar belakang berdirinya

Dok. Antara

NU dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, menorehkan jejak panjang dalam perjalanan Islam di tanah air. NU, yang berdiri pada 31 Januari 1926 di Surabaya, dikenal sebagai pelopor toleransi terhadap adat dan istiadat Indonesia. Sementara itu, Muhammadiyah, yang berdiri lebih awal pada 18 November 1912 di Yogyakarta, menjadikan perjuangan di bidang pendidikan sebagai ciri khasnya.

Kisah berdirinya NU mencerminkan semangat kebangkitan dalam diskusi yang dipimpin oleh sekelompok ulama di kediaman KH Abduh Wahab Chasbullah, Surabaya. Pada proses tersebut, KH Mas Alwi Abdul Aziz mengusulkan nama ‘Nahdlatul Ulama’, mengandung makna kebangkitan yang terwujud sejak berabad-abad lalu. Tujuannya yang luas membuat NU mampu diterima dan dipahami oleh masyarakat dengan baik.

 

Dok PP Muhammadiyah

Sebaliknya, Muhammadiyah, didirikan di Kampung Kauman, Yogyakarta, oleh Muhammad Darwis atau KH Ahmad Dahlan, sebagai sebuah persyarikatan Gerakan Islam pada 18 November 1912. KH Ahmad Dahlan mendorong interaksi antara organisasi Budi Utomo dan menjadi katalisator untuk berdirinya Muhammadiyah. Organisasi ini kemudian menjadi garda terdepan dalam dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, baik di tingkat perseorangan maupun masyarakat.

Perbedaan waktu berdiri yang mencapai 14 tahun antara NU dan Muhammadiyah tidak menyurutkan peran keduanya dalam membentuk wajah Islam Indonesia. Dalam setiap langkah, keduanya menerjemahkan nilai-nilai Islam dengan cara yang unik, mengakomodasi keberagaman, serta memberikan kontribusi besar dalam memajukan pendidikan dan toleransi di Indonesia.

Dengan berbagai karakteristik yang dimilikinya, NU dan Muhammadiyah terus menjadi pilar keberagaman, memperkaya dan memantapkan makna keislaman di Indonesia. Keberadaan keduanya seakan menyanyikan harmoni, di mana toleransi dan pendidikan bersatu dalam menjalankan peran pentingnya dalam membentuk karakter bangsa.

Perbedan NU dan Muhammadiyah perspektif keagamaan

 

NU (Nahdlatul Ulama)

1. Membaca Qunut dalam Shalat Subuh.

2. Membaca Sholawat/puji-pujian setelah Adzan.

3. Melaksanakan Tarawih sebanyak 20 Rakaat.

4. Niat Shalat dengan membaca Ushalli.

5. Niat Puasa dan Wudlu dengan membaca nawaitu sauma ghadin dengan jahr, dan niat 
berwudlu dengan nawaitu Wudu’a lirafil hadats.

6. Praktik Tahlilan, Dibaiyah, Berjanzi, dan Selamatan (kenduren).

7. Dzikir setelah shalat dengan suara nyaring.

8. Adzan Subuh dengan lafad Ashalatu khair minan naum.

9. Adzan Jum’at dilakukan 2 kali.

10. Menyebut Nabi dengan kata Sayyidina Muhammad.

11. Shalat Id dilakukan di masjid.

12. Menggunakan Madzhab Empat dalam Fikih (Syafii, Maliki, Hambali, dan Hanafi).

Muhammadiyah

1. Tidak membaca Qunut dalam Shalat Subuh.

2. Tidak membaca puji-pujian/Sholawat.

3. Melaksanakan Tarawih sebanyak 8 Rakaat.

4. Niat Shalat tidak membaca Ushalli.

5. Niat Puasa dan Wudlu tanpa dijahr-kan.

6. Tidak diperbolehkan Tahlilan, Dibaiyah, Berjanzi, dan Selamatan (kenduren).

7. Dzikir setelah shalat dengan suara pelan.

8. Adzan Subuh tanpa Ashalatu khairu minan Naum.

9. Adzan Jum’at dilakukan 1 kali.

10. Tidak menggunakan kata Sayyidina.

11. Shalat Id dilakukan di lapangan.

12. Tidak terikat pada Madzhab dalam Fikih.

Perbedaan dalam praktik ibadah, tata cara berdoa, dan pandangan terhadap tradisi keagamaan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menciptakan keragaman yang memperkaya dan memperluas landasan spiritualitas di Indonesia. Meskipun berbeda dalam beberapa aspek, keberadaan keduanya tetap menjadi pilar penting dalam kehidupan keagamaan di tanah air.

Dalam praktik ibadah, NU dan Muhammadiyah menunjukkan variasi yang mencerminkan perbedaan pemahaman terhadap ajaran Islam. Contohnya, perbedaan dalam membaca Qunut dalam Shalat Subuh, membaca sholawat atau puji-pujian setelah adzan, dan jumlah rakaat dalam tarawih menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam mendekati aspek-aspek ibadah sehari-hari.

Tata cara berdoa juga menjadi bagian dari identitas keagamaan masing-masing organisasi. Dari niat shalat hingga niat puasa, NU dan Muhammadiyah menunjukkan perbedaan dalam pembacaan dan formulasi kata-kata yang digunakan. Hal ini mencerminkan corak keberagaman dalam menyampaikan niat dan khusyu’ dalam beribadah.

Pandangan terhadap tradisi keagamaan, termasuk dalam hal tahlilan, dibaiyah, berjanzi, dan selamatan (kenduren), juga menciptakan perbedaan yang mencolok antara NU dan Muhammadiyah. Pendekatan yang lebih inklusif dari NU terhadap tradisi lokal dan kearifan lokal menjadi ciri khasnya, sementara Muhammadiyah lebih menekankan pada pemurnian Islam dari unsur-unsur yang dianggap tidak sesuai.

Meskipun terdapat perbedaan dalam berbagai aspek tersebut, penting untuk diakui bahwa NU dan Muhammadiyah memiliki peran yang tak tergantikan dalam membentuk identitas keagamaan di Indonesia. Keduanya berkontribusi secara signifikan dalam memperkaya dan memperluas pemahaman tentang Islam di tengah masyarakat yang beragam, dan keberadaan keduanya menjadi pilar-pilar keagamaan yang kuat di tanah air. Dalam keberagaman ini, tercipta keharmonisan yang memperkaya spiritualitas dan membentuk keseimbangan dalam praktik-praktik keagamaan di Indonesia.

Perbedan NU dan Muhammadiyah dalam pengaruh Guru

Pendirian dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) oleh KH. Hasyim Asy’ari dan Muhammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan, tidak lepas dari jejak pemikiran dan pengaruh para guru yang membimbing mereka. Keduanya memiliki ciri khas dan orientasi keagamaan yang dipengaruhi oleh berbagai tokoh terkemuka dalam dunia Islam.

KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, tercatat sebagai murid beberapa ulama ternama, antara lain Syeikh Muhammad Khatib al-Minangkabawi, Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiai Mas Abdullah, dan Kiai Faqih Kembang. Selain itu, tokoh-tokoh seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Muhammad ibn Abdul Wahhab, Jamaludin al-Afghany, Muhammad Abduh, dan Rasyid Rida juga menjadi guru-gurunya. Orientasi keagamaan yang dibawa oleh para guru ini mencakup aspek reformisme (Tajdîd) Islam, puritanisasi atau pemurnian ajaran Islam, Islam rasional, dan pembaruan sistem pendidikan Islam.

Di sisi lain, KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU, mendapat pengaruh dari KH Kholil Bangkalan, KH Ya?kub, Syaikh Ahmad Amin al-Atthar, Syaikh Sayyid Yamani, Sayyid Sultan Ibn Hasyim, Sayyid Ahmad ibn Hasan al-Atthar, Sayyid Alawy Ibn Ahmad Al-Saqqaf, Sayyid Abas Maliki, Sayid al-Zawawy, Syaikh Shaleh Bafadal, dan Syaikh Sultan Hasym al-Dagastany. Kecenderungan orientasi keagamaan yang diterapkan oleh para guru ini mencakup penganjur Fiqih Madzhab Sunni, terutama madzhab Syafi’i, penekanan pada pendidikan tradisional (pesantren), dan praktik tasawuf dan tarekat, serta pemahaman Faham Ahlusunnah Wal Jama’ah.

Dalam perjalanan hidup mereka, baik Ahmad Dahlan maupun Hasyim Asy’ari, menjalani peran kunci dalam mengarahkan dan membentuk pemahaman Islam di Indonesia. Dua tokoh ini menggambarkan kekayaan intelektual dan keberagaman pandangan dalam merespons kondisi sosial dan keagamaan di zamannya, menciptakan dua organisasi Islam yang tetap menjadi pilar keberagaman keislaman di Indonesia hingga hari ini. (Z-4)

KELOMPOK kriminal bersenjata (KKB) melakukan pembakaran rumah dinas anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, yang berada di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Sabtu (20/1).

Komandan Satgas Yonif 330/Tri Dharma Mayor Infanteri Dedy Pungky Irawanto dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Papua, Sabtu, menjelaskan aksi anggota KKB tersebut membuat sedikitnya 30 orang warga setempat ketakutan dan mendatangi Pos TNI Satgas 330/Tri Dharma untuk meminta perlindungan.

“Sehari sebelumnya terjadi kontak tembak senjata antara Satgas Ops Damai Cartenz dengan anggota KKB yang mengakibatkan satu personel Brimob Satgas Damai Cartenz Bripda Alfandi Steve Karamoy meninggal dunia,” jelasnya.

Baca juga:  Aksi KKB Dinilai Rugikan Masyarakat Papua

Dedy melanjutkan aksi yang dilakukan anggota KKB Intan Jaya tidak hanya meneror aparat keamanan, tetapi juga menyasar masyarakat setempat.

“Sehingga kami tidak mau tinggal diam dan segera melakukan penindakan tegas untuk menghalau KKB agar tidak masuk ke dalam Kota Sugapa,” tambahnya.

Baca juga : Disandera Setahun, Pilot Susi Air Tak Kunjung Dibebaskan

Ia menjelaskan anggota KKB juga merusak fasilitas yang dibangun pemerintah daerah dan melakukan teror yang mengakibatkan situasi keamanan menjadi tidak kondusif.

“Sungguh ironis, pada saat pemerintah berupaya melakukan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Intan Jaya, KKB justru terus melakukan aksi yang merugikan masyarakat,” sebut Dedy.

Ia menambahkan aksi yang dilakukan anggota KKB itu justru menjadi faktor penghambat laju pertumbuhan pembangunan dan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Intan Jaya. (Ant/Z-4)

CALON presiden (capres) Anies Baswedan berjanji akan membangun 11 stadion bertaraf internasional di seluruh Indonesia. Dua stadion sudah dipastikan dapat dibangun. 

“Stadion Mata angin di Makassar. Yang rencana nanti kita bangun. Kemudian yang sudah kita luncurkan yang kedua adalah ini di Stadion Wasaka, di Banjarmasin di Kalimatan Selatan,” ujar Anies dalam acara dialog bertajuk Umpan Manies Sepakbola Nasional, di Springhill, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Januari 2024. 

Anies menyebut sebanyak 11 stadion akan dibangun dengan standar FIFA dan mengusung konsep ramah lingkungan. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga untuk masyarakat umum dan terdapat lapangan khusus latihan. 

Baca juga : Bakal Gelar Kampanye Akbar di JIS, Anies : Simbol Keringat Anak Indonesia

Anies juga menyebut bakal menggunakan rumput artificial. Supaya penggunaan lapangan dapat digunakan berkali-kali.

“Kalau kita gunakan rumput alami ada batasnya bisa pakai. Kalau rumput artificial, dia bisa digunakan 20 kali, 25 kali, 30 kali, masih oke aman,” terangnya. 

Baca juga : Capres Anies Baswedan Temui Legenda Dangdut Rhoma Irama

Setiap stadion bakal dilengkapi dengan tranportasi publik. Sehingga memudahkan mobilitas masyarakat. 

“Orang bisa berbondong-bondong datang tanpa kerepotan untuk memacetkan lingkungan sekitarnya. Ikhtiar kita membangun infra itu serius,” pungkasnya. (MGN/Z-4)

KEPALA Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Intan Jaya Yoakim Mujizau mengingatkan siapa pun pihak agar tidak mudah membuat tuduhan atau membangun opini sesat terkait adanya dalang atau aktor di balik aksi demo Solidaritas mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Intan Jaya menolak Blok Wabu. 

Yoakim menegaskan, informasi yang beredar liar di masyarakat terkait tuduhan pada dia yang menjadi dalang aksi demo tersebut adalah tidak benar, sesat dan tidak beralasan serta memiliki motif politik menjatuhkan reputasi Yoakim.

“Saya ingatkan dan tegaskan pada siapa pun agar tidak membuat tuduhan sesat, membangun opini dengan tendensi politik yang menyebut saya sebagai dalang dari demo tersebut. Saya mendapat informasi bahkan Pejabat Provinsi Papua Tengah dan Intan Jaya sudah membangun opini tersebut. 

Baca juga : 

Makanya saya klarifikasi bahwa itu tidak benar dan saya siap membuktikan itu semua salah,” ungkap Yoakim kepada wartawan, Sabtu (20/1).

Baca juga : 

Dia menegaskan ada informasi yang dilaporkan ke Polda Papua bahwa dirinya melakukan mobilisasi masa mahasiswa dan masyarakat untuk melakukan aksi demo di kantor Gubernur Papua Tengah pada hari kamis tanggal 18 Januari 2024.

Yoakim menegaskan informasi tersebut sesat dan liar. Fakta yang terjadi adalah Yoakim datang memberikan arahan dan memantau aksi demo menolak Blok Wabu oleh Mahasiswa Intan Jaya khususnya dan umumnya Mahasiswa Mepago serta masyarakat Mepago.

“Jadi Saya itu turun di TKP setelah berkoordinasi bersama dengan aparat keamanan karena masa demo tidak mau ditertibkan. Sehingga kami turun arahkan dan memberikan himbauan untuk tetap tertib dan tidak melakukan tindakan yang bisa mengganggu kamtibmas, dan menyampaikan aspirasi dengan tertib. Itu saja,” tegas Yoakim.

Pada kesempatan itu, Yoakim meminta masa aksi agar naik kendaraan yang disiapkan oleh aparat keamanan dari depan Hotel Jepara 2 ke Kantor Gubernur untuk menghindari Gesekan Masa Demo dengan Aparat kemanan dan juga untuk menghindari Anarkis masa Demo bila berjalan kaki dari Pertigaan Wadio sampai Kantor Gubernur.

“Saya hadir di sana sebagai Tokoh Pemuda Intan Jaya hanya untuk memberikan arahan dan himbauan untuk Tertib dalam menyampaikan aspirasi dan menyampaikan pendapat di depan umum, apalagi yang demo adalah mahasiswa dan Masyarakat kami dari Intan Jaya. Jadi saya turun itu demi menjaga keamanan supaya pendemo tidak berbenturan dengan Aparat kemanan, karena situasi sempat memanas. Itu saja,” sambungnya.

Karena itu dia merasa sangat heran, Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Penjabat Bupati Intan Jaya memercayai informasi sepihak yang diberikan dan langsung menyebarkan tuduhan bahwa Yoakim yang memobilisasi massa.

“Saya ingatkan sekali lagi agar tidak sembarang menyampaikan tuduhan karena itu akan berdampak secara hukum juga. Jika pun pihak kepolisian meminta keterangan dari saya, saya sangat siap sebagai warga negara yang baik untuk memberikan klarifikasi. Tetapi pada pihak yang memberikan tuduhan juga harus bisa membuktikan tuduhannya. Jika ternyata tidak, maka bisa dianggap melakukan pencemaran nama baik berdasarkan UU ITE,” tukasnya.

Dia mengingatkan, persoalan Penolakan PT blok Wabu bukan baru terjadi tetapi sudah sejak lama yaitu tahun 2014. Kasus tersebut sudah mencuat ke publik dan mulai dibicarakan oleh banyak kalangan dan semua orang termasuk LSM, mahasiswa dan Masyarakat.

“Jangan sampai kita yang jadi pejabat karena kaget lalu mulai cari kambing hitam. Saya tidak punya kepentingan dengan PT.Blok Wabu dan juga Masyarakat bukan baru kali ini bicarakan soal Blok Wabu tapi sudah sejak lama. Jangan terlalu alergi dengan aksi masyarakat dengan mencari kambing hitam. Ini cara yang sangat tidak terpuji,” kata Yoakim.

Tuduhan terhadap dia juga menjadi makin liar seakan-akan Yoakim melakukan mobilisasi massa tersebut karena memiliki ambisius menjadi Pj Bupati Intan Jaya. Padahal Yoakim saat ini adalah ASN di lingkungan Kabupaten Intan Jaya yang sedang fokus melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung.

“Lagipula saya ini kan bawahan dari Ibu PJ Gubernur dan Pj Bupati Intan Jaya yang bisa langsung memanggil saya jika ada informasi yang masuk. Bukan malah membangun opini yang justru menyesatkan karena datang dari sumber yang sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan. Jadi saya ingatkan sekali lagi agar hati-hati membuat tuduhan karena hal tersebut bisa merugikan nama baik kita sebagai Pejabat publik dan tentu bisa punya konsekuensi hukum,” pungkas Yoakim.

 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah memiliki cara perhitungan tersendiri untuk menentukan awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha. Tak jarang pula, terdapat perbedaan pada hari-hari besar tersebut dari Muhammadiyah dan organisasi Islam lainnya seperti Nadathul Ulama.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan, meskipun ada kemungkinan awal Ramadan dan Idul Fitri maupun Idul Adha, perbedaan tersebut harus menjadikan kaum muslim untuk toleran dan terbiasa.

“Sehingga pesan ini justru akan memperkuat niat kita beribadah. Karena selama masih ada perbedaan dalam hal metode, selalu akan ada perbedaan penentuan awal Ramadan, Idul Adha dan Idul Fitri,” kata Haedar, Sabtu (20/1).

Baca juga : 

Haedar menyatakan, Muhammadiyah menggunakan kriteria Wujudul Hilal, sebuah metode yang mengharuskan pemenuhan tiga syarat secara kumulatif.Menurut kriteria tersebut, bulan kamariah baru dimulai pada hari ke-29 saat matahari terbenam, asalkan telah terjadi ijtimak sebelum matahari terbenam dan pada saat matahari terbenam, bulan masih terlihat di atas ufuk. Jika satu dari ketiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, bulan baru dimulai pada hari ke-30.

Baca juga : 

Sejauh ini, ia menyatakan Muhammadiyah secara terbuka akan menerima solusi kalender global internasional, yang membuat perayaan umat Islam di seluruh dunia sama. Hal tersebut akan sama seperti kalender masehi. Namun, ia mengakui tidaklah mudah, dan membutuhkan proses terus-menerus.

“Ini adalah utang peradaban umat Islam. Karena dengan perintah iqra saja, umat Islam harus menjadi umat dan bangsa yang berpikir, menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secanggih mungkin serta rasionalitas,” ucap Haedar.

Ia menyatakan, dengan adanya perbedaan saat ini, umat Islam tidak perllu saling menyalahkan yang malah membuat nilai ibadah berkurang. Yang terpenting ialah memaknai ibadah puasa Ramadan dengan segala rangkaiannya untuk melahirkan penghayatan dan pengamatan keislaman yang lebih baik.

“Justru ini harus menjadikan ibadah kita untuk memperkuat spiritualitas, kesalehan, memperkaya relasi hubungan sosial kita yang damai, toleran dan bersatu dalam keragaman serta membuat umat dan bangsa kita semakin maju,” tutup Haedar.

Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti mengungkapkan, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M, menandai awal bulan suci bagi umat Islam di Indonesia. ”Keputusan ini diambil berdasarkan perhitungan yang cermat dan kriteria yang telah ditetapkan untuk menentukan kedatangan bulan Ramadan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” beber Sayuti.

Berdasarkan perhitungan, pada hari Ahad Legi, 29 Syakban 1445 H atau bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pukul 16:07:42 WIB. Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan berada di tinggi +00° 56? 28? (hilal sudah wujud). Hal ini berarti, pada hari yang sama, di wilayah Indonesia, Bulan tampak di atas ufuk saat matahari terbenam, kecuali di Wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Lalu, tanggal 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024 M. Keputusan ini diumumkan berdasarkan perhitungan cermat yang mengikuti kriteria Wujudul Hilal dan menegaskan kedatangan bulan Syawal sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Adapun, perhitungan tersebut berdasarkan pada hari Senin Kliwon, 29 Ramadan 1445 H, yang bertepatan dengan 8 April 2024 M, ijtimak jelang Syawal belum terjadi. Situasi berubah pada hari Selasa Legi, 30 Ramadan 1445 H, yang bertepatan dengan 9 April 2024 M, di mana ijtimak jelang Syawal 1445 H akhirnya terjadi pada pukul 01:23:10 WIB.

Pada saat matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (( = -07( 48( LS dan ( = 110( 21( BT, tinggi Bulan mencapai +06( 08( 28( (hilal sudah wujud). Di seluruh wilayah Indonesia, Bulan tampak di atas ufuk saat matahari terbenam, menandakan awal bulan Syawal. (Z-8)

 

KEMENTERIAN Kesehatan mencatat populasi stroke di Indonesia berdasarkan hasil diagnosis dokter sejak tahun 2018 mencapai 2 juta jiwa. Penyakit bencana otak ini mayoritas melanda seseorang dengan rentan usia 15 tahun ke atas. 

Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Kabinet Indonesia Bersatu Linda Amalia Gumelar mengungkapkan pemerintah perlu kerjasama melibatkan lembaga kemasyarakatan dalam menangani kasus stroke di Tanah Air. 

“Pemerintah harus melibatkan lembaga kemasyarakatan,” katanya, Sabtu (20/01), di Kantor Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Menara Kuningan, Jl. R. Rasuna Said, Jakarta. 

Linda dalam pernyataan siang itu, didampingi jajaran dewan  pembina, dewan pengawas Yastroki terdiri dari Dr. Teguh Ranakusuma, Mayjen (Purn) Eddy Rate, serta Mayjen (Purn) Dr. Tugas Ratmono. Kehadiran Linda Gumelar berkaitan dengan rangkaian peringatan HUT ke-35  mengangkat tema Yastroki Menuju Indonesia Ramah Stroke.  

Linda menuturkan pengeluaran untuk biaya pengobatan dan perawatan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kes) belakangan ini, setahun naik Rp 1 triliun. Tahun sebelumnya sekitar Rp 2 triliun, menjadi kisaran Rp3 triliun.

Stroke dijelaskan Dr. Tugas, serupa dengan matinya kehidupan.  Penderitaan berlangsung menahun. Berisiko kehilangan keleluasaan aktivitas di dalam maupun luar rumah.

Penderita stroke bahkan terpaksa diberhentikan sebagai tenaga kerja. Pencetus serangan  stroke antara lain karena stres ditandai marah-marah. 

“Saya kena stroke dipicu sering marah saat bekerja,” kata Suhadi, penyintas atau orang yang berhasil keluar dari serangan stroke.

Langkah kaki Suhadi mengalami kekakuan otot. Pengakuan serupa dikemukakan sejumlah penyintas stroke yang lain. (Z-8)

 

PELAKSANA tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid menyampaikan pihaknya berhasil mengidentifikasi sebaran mineral tambang kritis yakni litium dan boron di Jawa.

Pemetaan lokasi mineral litium dan boron di beberapa wilayah menunjukkan memiliki kadar yang cukup menjanjikan. Daerah itu mayoritas berada di Jawa Tengah yakni tersebar di Bledug Kuwu, di Bledug Cangkring, di Desa Jono, Crewek, Kasonga dan di Mamuju, Sulawesi Barat. 

Potensi litium di Bledug Kuwu misalnya, tercatat sebesar 1.000 ppm litium, sedangkan potensi boron sebesar 2.761 ppm.

Baca juga : Di Bawah Target, Realisasi Investasi Minerba Capai Rp116 T

“Geologi telah melakukan pemetaan sebaran mineral kritis dan strategis yang mencapai 47 komoditas. Di antara mineral kritis dan strategis yang dilakukan penyelidikannya adalah litium dan boron,” ungkap Wafid dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (20/1).

Wafid menjelaskan pemanfaatan mineral kritis litium dan boron penting untuk mendukung transisi energi dan pengembangan energi hijau di Tanah Air. Litium merupakan bahan baku untuk baterai kendaraan listrik. 

Baca juga : 10 Manfaat Bauksit bagi Kehidupan Manusia

Boron juga merupakan komponen penting bahan bakar hidrogen yang merupakan energi alternatif untuk kendaraan listrik dan dapat diolah menjadi bahan baku dari neodymium-iron-boron (NdFeB) atau magnet neodimium, serta bahan baku untuk kaca pyrex.

Badan Geologi, ungkap Wafid, telah merekomendasikan wilayah izin usaha pertambangan logam tanah jarang (WIUP LTJ/REE) yang pertama kali diusulkan di Indonesia yaitu di daerah Mamuju.

“Ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi rekeomendasi yang kami hasilkan untuk mengusuklkan WIUP tanah jarang di Indonesia,” tuturnya.

Dalam proses pengungkapan mineral kritis, Badan Geologi melakukan kegiatan kolaborasi dengan berbagai institusi di luar negeri, diantaranya Korea Institute of Geoscience.

Selain mineral kritis dan strategis, di tahun lalu Badan Geologi juga melakukan survei hidrogen alami di Indonesia yang berada di Pulau Sulawesi bagian timur karena daerah tersebut memiliki kondisi geologi ideal untuk terbentuknya gas hidrogen alami.

“Dari hasil survei ditemukan rembesan gas hidrogen dengan kandungan 20-35% di daerah Tanjung Api, dan 9% di daerah Bahodopi, juga gas metana abiogenik dan nitrogen dengan konsentrasi signifikan,” imbuh Wafid.

Wafid mengakui, meski belum dapat ditentukan keekonomisannya, namun hasil survei membuktikan bahwa sistem hidrogen alami ada di Indonesia. Untuk itu, diperlukan studi lebih rinci untuk mengetahui lebih lanjut. (Z-4)