Awan Logam

lumut hijau yang merambati
ruas batu konblok di jalan setapak ini
menggenapi kesedihan dalam diriku.

kusaksikan orang-orang berjalan memunggung panjang
antara daun gugur dan batu kapur. menyisir granit-marmer 
italia, dan gundukan cekung tak bernama
yang diselimuti rerumputan zoysia 
di mana merambat lembut bunga-bunga.

kadangkala terdengar pula nestapa
dari siur angin yang menderau ilalang kering
bergemerincing dari semak belakang
puring. dan di sudut jauh saung
yang suwung itu––beringsut halimun putih lembayung
lamat-lamat termenung memandang
langkah mengendap orang-orang yang berkabung. 

kusaksikan terik terlalu panas
menghunus kamis. tanah liat yang berlapis
mengeras di betis––cangkul dan linggis 
berayun mengais tandus:
itulah mula peluh dari duka lara yang tak habis putus.

peluh adalah duka yang menguyupi
legam tengkuk penggali, mungkin juga kulit ari
dan elegi sebuah pagi
tentang nektar bunga bakung 
yang terselip mekar di kuping
dan rindang cempaka 
dari teduh mata 
bersemayam kekal
menyemai dalam kolosal

awan logam meruntuh
rasa sakit, patah
makin utuh patah.

2024

 

 

Sklera Merah Karat

kembang tujuh rupa
konkret-semen dan gulma
musim gugur adalah sengguk gemetar 
pucat pasi yang tak pudar
tentang cemas 
dan tangis yang selamanya membekas.

payung hitam
epitaf dan pualam
kecemasan adalah kicauan panjang
yang lengang
tentang sklera merah karat
berlipat-lipat sengsara yang bersimpuh berat.

harum kayu cendana
burung kedasih dan kamboja
tangisan adalah pekat langit erat mencekik
tentang duka penuh sesak, suara yang serak
raut murung
duduk bersila melarung kembang.

dan nyanyian jangkrik
terdengar dari semak di belukar
menengadah matanya yang bengkak
memurnikan duka sebagai bilur 
sebab air mawar membasuh tanah 
dan kegetiran yang tak lagi dapat dicegah.

2024

 

 

“Awan logam meruntuh rasa sakit dan patah makin utuh patah.”

 

 

Rumah Duka

dari dalam rumah
hari ke tujuh. dentang dzikir kembali terdengar
getir dan rapuh. dan ingatan berguguran 
tentang lagu pop kesayangan
gelang perak yang menggulung tangan
dan sebuah penepian di tabanan. harum gaharu
aroma sunsilk kuning dari rambutmu.
betapa saat itu pipinya pasi
putih dan tak dapat terpahami
kurengkuh lembut ujung senyumnya
yang merekah, dan betapa
saat itu gurat wajahnya cahaya.
kusaksikan kerumunan kembali menelanku, dan rumah duka
masih penuh karangan bunga 
layu dan menua. rumah duka
adalah langit yang tak sanggup meredakan gemuruh.
dan kusaksikan bendera kuning 
meliuk menopang kesedihan, menggoncang
kesangsian asing yang lain, dan memandang
betapa kepergian begitu menyilaukan. 

2024

 

 

Kain Lampin

1/
karpet turki
menyanggah badan
dan terbujur kitab suci.

2/
sehelai kain-lampin 
pandang merana
memanjat doa dan mendera.

3/
tenong bambu
bersenda kenang
duka mengerang.

4/
semerbak eucalyptus
bermandi kembang
sedekap terlentang.

5/
harum tubuh
berbaring di palung
dan menghadap ke tanah.

6/
dawai melambai 
sembunyi di fasad
sunyi sendiri kuselami zuhud.

2024

 

 

Obituari

baiknya kita tinggal kesedihan 
di tilas pesanggrahan. kilasan tentang
pesakitan dan jalan setapak yang
panjang, raut murung melarung
kembang, tentang rumah duka dan tubuh yang 
sedekap terlentang––sekelebat menjelma kupu
dan menggelepar di atas perutku.

pesakitan adalah ranum senyum jenaka 
di balairung anak tangga, mula-mula jabat tangan
selebihnya merekah kasmaran––kau seorang musisi 
milikku sepenuhnya cacophony, dan sebuah janji
menyusuri kerimbunan puitik baturiti.

jalan setapak adalah kedip lampu taman
semalaman, selendang membentang rerumputan 
silverqueen, sebekal apel dan ransel––kau tahu:
“di ubud seorang perupa melukis kuda putih
alangkah indah. aku memesannya untukmu.”

raut murung adalah harum parfum jo malone amber absolu
kala dagu mendarat di bahu, dan kau berkisah
sumringah––busurmu menggesek violin 
di theatre des bouffes-parisien, mengitari sungai seine 
baguette, seharusnya kita tak terbangun oleh ketukan pintu.

rumah duka adalah kafe bar di sanur
memutar monita tahalea pada turntable
kau tentu dalam setel terbaik––mengenakan nike
kancing kemeja setengah terbuka
dan rambut kepang yang digelung. 

tubuh terlentang adalah remang padam lampu
memutar lagu, wajah terkulai di atas sengal
sejengkal, leher basah yang beringsut lenguh
membuncah samar lipstikmu memudar
dan kita, sayang, bergantian mengayuh peluh.

2024

 

Baca juga: Puisi-puisi Yesmil Anwar
Baca juga: Puisi-puisi Imam Budiman
Baca juga: Puisi-puisi Farras Pradana

 

 

 

 

 

Krisnaldo Triguswinri, pemuisi, lahir di Jambi, 24 Oktober 1996. Menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang. Karya-karyanya baik puisi maupun esai telah terbit di pelbagai media lokal dan nasional. Bukunya adalah Jazz Untuk Nada (Puisi; Alkalin Project, 2016), Tidak Ada Pagi Revolusi, Sementara Ada Pagi Jatuh Cinta (Esai; Ikan Teri Production, 2021), dan Hari-Hari Berbagi Api: Gerakan Sosial, Wacana Alternatif dan Kritik Kapitalisme (Esai; Ikan Teri Production, 2022). Sehari-hari bergiat dan berkarya di Kota Jambi. Ilustrasi header: Igor Ponomarev. (SK-1)

TIDAK sedikit resto atau kafe bernuansa Timur Tengah juga menyajikan shisha di daftar menu mereka. Shisha atau disebut juga hookah ialah metode merokok dengan alat seperti botol yang memiliki sejumlah selang. Di dalam alat itu tembakau dibakar kemudian asapnya diisap menggunakan selang.

Kafe Bar-okah yang berada di Hotel Dafam Enkadeli Thamrin Jakarta menyuguhkan shisha dengan beragam varian, selain beragam hidangan Timur Tengah seperti nasi kebuli hingga kofta (bakso daging). Beragam pilihan shisha, di antaranya monkey forest, double apple, dan bubble gum, dikatakan General Manager Dafam Enkadeli Thamrin Jakarta, Imran Beny Berlian, dihadirkan sebagai cara menjadikan kafe itu menjadi tempat nongkrong anak muda.

“Anak-anak muda yang sedang mencari tempat untuk hangout, khususnya yang nonalkohol, tapi tidak mengurangi kenyamanan dan menyajikan experience baru, bisa ke sini. Hadir di MH Thamrin, tempat ini juga bisa menjadi lokasi bagi masyarakat yang sedang menunggu ganjil-genap (lalu lintas) di jam pulang kantor,” kata Imran yang ditemui di lokasi, Senin (15/1).

Soal hidangan makanan, saat Media Indonesia menjajal kofta bil sanayeh beef, cita rasa rempah khas Timur Tengah tidak mengecewakan. Meski bermakna kata bakso, kofta di Bar-okah dibentuk persegi panjang layaknya stik. Namun, tekstur dan cita rasa bakso masih kuat. Selain itu, meski memiliki warna merah merona, bumbu yang dihadirkan masih bisa dinikmati untuk mereka yang tidak menyukai hidangan pedas.

Untuk makanan ringan, hidangan manakeesh cheese dan arayes menjadi menu yang patut dicoba. Karena memiliki bentuk menyerupai piza, manakeesh cheese dan arayes mungkin dapat disebut sebagai piza khas Timur-Tengah.

Manakeesh cheese dan arayes merupakan hidangan yang berasal dari Libanon. Berbeda dengan piza khas Italia yang memiliki roti yang tipis dan kering, hidangan manakeesh cheese dan arayes memiliki roti yang cukup tebal dan sedikit kenyal. Seperti namanya, manakeesh cheese biasa disajikan dengan potongan keju di atasnya dan tanpa daging.

Untuk arayes, berdasarkan tampilan luar mungkin banyak orang mengira itu hanya hidangan piza tanpa topping. Namun, menariknya topping daging justru di taruh di dalam roti, layaknya samosa. Tidak seperti kofta yang dilumuri saus dengan cita rasa rempah, olahan daging arayes terasa lebih ringan dan nyaman untuk dinikmati.

Selain makanan gurih, Kafe Bar-okah juga menyediakan ragam hidangan manis seperti om ali dengan cita rasa menyerupai oatmeal, tetapi dihidangkan dengan kacang almond, serta roti canai atau mungkin lebih dikenal dengan roti maryam. Selain itu, terlihat hidangan manisan Nusantara, yaitu bubur kacang hijau. (Rif/M-1)

KELEZATAN keju Eropa sudah terkenal seantero dunia. Salah satu negara Eropa yang terkenal sebagai penghasil keju terbaik ialah Prancis. Ada banyak jenis keju yang dimiliki Prancis, semuanya diurutkan ke dalam kelompok-kelompok bergantung pada metode produksinya.

Ada keju lunak dengan kulit yang mekar. Ada yang dipres mentah dan ada yang dipres matang. Ada juga keju biru serta keju olahan.

Dewan Produk Susu Prancis (CNIEL) membawa kampanye Europe Full of Character ke Indonesia dalam acara yang digelar di Bali dan Jakarta, beberapa waktu lalu. “Membawa Europe Full of Character ke Indonesia merupakan perjalanan yang sangat menarik bagi kami. Keingintahuan akan keju Prancis yang semakin meningkat di Asia, khususnya Indonesia, dapat mengindikasikan revolusi rasa yang didambakan masyarakat Indonesia,” ucap Managing Director Asia-Pasifik di CNIEL, Emilie Martin, dalam keterangannya yang diterima, Senin (7/1).

Ada ragam jenis keju yang diperkenalkan CNIEL dalam program Europe Full of Character, termasuk sejumlah keju favorit seperti   brie,   camembertemmental, hingga reblochon. Saat Media Indonesia menjajal, beragam keju itu disajikan dalam bentuk cheese platter, bersama deretan buah segar seperti stroberi, bluberi, kiwi, dan anggur. Tidak ketinggalan, irisan daging salami beserta kraker, pretzel, dan madu sebagai saus juga hadir di sana.

Camembert ialah salah satu keju paling terkenal di dunia. Keju yang terkenal memiliki kulit yang mekar di bagian luar itu memiliki tekstur yang sangat lembut dan mudah lumer di mulut. Berdasarkan hukum Prancis, keju itu wajib dihadirkan dalam bentuk bulat, tidak boleh persegi dan segitiga.

Camembert memiliki rasa milky, tetapi tetap hadir rasa asin di dalamnya. Sebab memiliki tekstur yang lembut dan mudah lumer di mulut, sekilas camembert terasa seperti mozarella, tetapi dengan tekstur yang tidak kenyal. Karena rasanya yang sedikit milkycamembert terasa pas jika disandingkan dengan buah-buah segar.

Bergeser ke emmental, keju yang memiliki warna pucat keemasan itu memiliki proses produksi yang cukup menarik. Karena masuk kategori keju matang, emmental terbuat dari susu sapi yang tidak dipasteurisasi (sebuah teknik sterilisasi). Selain itu, emmental berbahan dasar susu sapi, dengan sapinya setiap hari hanya diberi makan rumput dan jerami untuk menjamin kualitasnya.

Karena disajikan dalam bentuk segitiga, emmental memiliki permukaan yang kering dan halus. Emmental hanya memiliki tekstur halus, tetapi tidak mudah lumer di mulut, lebih mirip seperti keju batangan pada umumnya. Bila kebanyakan keju memiliki rasa asin atau  gurih,   emmental  justru memiliki rasa sedikit masam dengan sekilas rasa pahit.

Emmental tampaknya lebih pas dihadirkan dengan buah-buah manis atau dicampur dengan olesan madu. Emilie Martin mengatakan dengan spektrum rasa yang beragam itu, keju Prancis diharapkan mudah menyatu bersama kuliner Asia yang semarak. (Rif/M-1)

KYLIAN Mbappe mencetak dua gol dan dua assist saat Paris Saint-Germain menaklukkan tim strata ketiga US Orleans dengan skor 4-1, Minggu (21/1) dini hari WIB, untuk mencapai 16 besar Coupe de France.

Mbappe membuka gol dengan penyelesaian mendatar pada menit ke-16, sebelum menggandakan keunggulan PSG pada menit ke-63 melalui eksekusi penalti. Penalti itu didapat PSG akibat wasit menilai tangan seorang pemain Orleans mengenai bola di kotak terlarang.

Sang kapten timnas Prancis itu, dengan koleksi 28 gol dari 26 penampilan untuk PSG musim ini, menjadi aktor dari terciptanya gol ketiga timnya pada menit ke-72. Mbappe mengirim umpan silang untuk disambut tandukan Goncalo Ramos.

Baca juga: Hattrick Ben Yedder Antar Monaco ke 16 Besar Coupe de France

Orleans mengemas gol hiburan melalui kapten Nicolas Saint-Ruf pada menit ke-86. PSG lantas menutup pestanya dengan gol pemain 17 tahun Senny Mayulu pada menit ke-88, dengan memanfaatkan operan Mbappe.

Wissam Ben Yedder mencetak trigol saat AS Monaco menaklukkan tim strata kedua Rodez dengan skor 3-1 pada laga yang dimainkan lebih awal, sedangkan runner up musim lalu Nantes kalah dari tim strata bawah.

Ben Yedder mengemas gol pertamanya dari titik penalti dan kemudian menambah dua gol lagi pada babak kedua, setelah Stone Mambo menyamakan kedudukan untuk Rodez.

Baca juga: PSG Berpesta 9 Gol Tanpa Balas ke Gawang Revel di Piala Prancis

Sundulan Malik Tchokounte membawa tim divisi kedua Laval menang 1-0 di markas Nantes, yang menjadi juara pada 2022 namun ditaklukkan Toulouse di final pada tahun lalu.

Nice menaklukkan Bordeaux dengan skor 3-2, ketika Mordan Sanson membukukan dua gol untuk tim yang menghuni peringkat kedua klasemen itu.

Tim peringkat ketiga klasemen Ligue 1 Brest, terhindar dari kekalahan saat mereka bangkir dari ketinggalan untuk menang 2-1 berkat gol-gol larut Kenny Lala dan Martin Satriano.

Le Puy, yang juga bermain di divisi keempat, menaklukkan tim yang berada dua level di atas mereka Dunkerque dengan skor 2-1. Valenciennes menaklukkan Paris FC dengan skor yang sama. (Ant/Z-1)

R OW 9, sebuah gedung di seberang Stasiun Moda Raya Terpadu Blok M, Jakarta Selatan, menjadi magnet paling anyar bagi anak-anak muda pencari tempat nongkrong di Jakarta. Di lantai bawahnya ada kedai kopi juga beberapa kudapan. Tepat satu lantai di atasnya, ada restoran fine dining.

Hmmm… kesannya mungkin biasa saja, tapi cobalah naik ke lantai lima gedung tersebut. Ada hip-hip hura baru tercipta sejak satu-dua bulan terakhir. Sumbernya ialah Krapela. Tempat pertunjukan yang mendaku sebagai ruang dan bar modular terbuka. Di Krapela, tersaji panggung, area bar, dan area disjoki memainkan daftar putar untuk pesta.

Efek Rumah Kaca (ERK) menjadi band yang merayakan pembukaan Krapela pada 29 November 2023. Sejak itu, Krapela belum mau tidur. Mereka menggeber dengan jadwal padat hingga sebulan penuh, dan energinya berlanjut pada awal tahun ini. Menunya cukup beragam. Mulai dari musikus daftar A langganan festival hingga musik-musik yang lebih tersegmentasi khas panggung gig. Dari pop hingga eksperimental, Kunto Aji ke Kuntari, semua meruah secara meriah di Krapela.

Salah satu penampilan terbaru ialah Refo dan Fauna, yang membawa konsep sketsa drama dan musik. Suatu bentuk lain di Krapela jika melihat dari daftar agenda sebulan pertama mereka. Refo meracik musik dan sketsa bersumber dari kuesioner yang ia sebar ke pengikutnya di media sosial, khusus untuk ditampilkan di Krapela. Ia sendiri mengisi tiga kali Senin, dalam rentang 15-29 Januari 2024.

Dalam pertunjukan musik interaktifnya itu, Refo kerap membawa penonton naik ke panggung untuk ikut dalam dramanya. Musik-musik yang dimainkan di panggung tergolong baru. Dibikin dua hari menjelang pentas, hasil dari merespons cerita yang masuk.

“Krapela minta gue untuk bikin musikmusikan. Gue nawarin ke Pak Teguh (Teguh Wicaksono, Co-founder dan Direktur Program Krapela) untuk bikin musik dari penonton. Jadi penonton kasih ide cerita, nanti akan dibawakan di Krapela beserta sketsa ceritanya. Bahkan di tengah-tengah kami sisipkan iklan agar lebih interaktif dengan penontonnya,” jelas Refo saat dijumpai Media Indonesia di kawasan Bintaro, Kamis (18/1).

Lain Refo, lain Morgensoll. Band postmetal asal Jakarta yang digawangi Haecal Benarivo (gitar), Yohanes Devin (gitar), Faiz Aditya (bas & vokal), dan Bagas Wisnu (drum) ini tampil dengan penuh energi, yang membangkitkan gairah orang-orang untuk khusyuk menganggukkan kepala mereka. Lebih liarnya lagi, moshpit. Mereka tampil di akhir Desember dengan membawakan materi album Colors, yang perilisannya dibagi ke dalam dua bagian, Col dan Ors.

“Showcase Colors kami di Krapela waktu itu, dengan mood EP-nya (mini album) yang lebih agresif, menurut gue Krapela tempat yang cocok buat bawain Colors. Materi lagulagunya bikin orang gerak terus dan dengan skala segitu, cukup sih,” kata gitaris Morgensoll, Haecal Benarivo, lewat konferensi video dengan Media Indonesia, Jumat (19/1).

Yohanes, sang gitaris, menambahkan, Krapela dianggap punya akustik ruangan yang memadai, sekaligus konsep tempat
pertunjukan yang bisa mengakomodasi berbagai bentuk. Sementara itu, basis dan vokalis Morgensoll, Faiz Aditya, menyoroti soal kelengkapan yang dimiliki Krapela. Seperti lokasi FOH (Front of House), markas teknisi pengontrol mixer, yang di ruang khusus. Atau, tata letak monitor mixer untuk penampil yang berada tak jauh dari panggung. Itu semua ia nilai menjadi detail yang tampaknya dipikirkan dengan matang.

Ingin inklusif

Hadir sebagai tempat pertunjukan baru, Krapela menyebut ingin menjadi ruang yang inklusif. Menjadi wadah yang lebih bisa mendukung para musikus dan seniman, termasuk yang masih baru muncul (emerging). Namun, tidak menutup ruang juga bagi mereka yang sudah punya nama besar.

“Kurasi dilakukan program director kami, yang memang ada di industri musik juga dengan pengetahuan luas mereka sehingga apa yang kami hadirkan bisa beragam dan seimbang. Antara yang punya market besar dan yang idealis,” kata Creative Marketing Manager Krapela, Ziyan Agrily, saat dijumpai di Krapela, Jakarta Selatan, Senin (15/1).

Penulis konten, Nia, yang baru pertama kali mencicipi pengalaman Krapela saat Morgensoll menampilkan mini-album Colors, mengungkapkan bahwa Krapela menawarkan pengalaman secara visual, tata suara, hingga aksesibilitas ke lokasi yang sudah sangat baik. Ia, biasanya akan nonton gig karena memang mau nonton band yang mau dia saksikan.

“Sebenarnya pemicu aku datang ke gig itu biasanya karena sudah terekspos bandnya dulu. Bukan dari venue. Tapi, Krapela memberi pengalaman yang secara visual, sound, dan akses semuanya oke. Harga tiket sebanding sama tempat,” cerita Nia kepada Media Indonesia, Rabu (17/1).

Begitu pula Dini Adanurani, yang sudah dua kali datang ke Krapela. Ia merasa Krapela menawarkan pengalaman yang asyik, dengan ruang yang bernuansa santai dan desain ruangan fleksibel. “Seleksi musiknya juga cukup beragam,” katanya.

“Tapi aku kurang suka karena Krapela pakai smoke machine gitu. Pas aku nonton Nosedrip (disjoki), jadi rada pengap,” kata Dini, Rabu (17/1).

Keluhan sama juga muncul dari Nia. Menurutnya, Krapela bisa saja mengakomodasi para perokok di area luar atap (rooftop). Dengan begitu, para penonton non-perokok juga bisa lebih nyaman menikmati pertunjukan.

 

Menjaga napas

Tempat-tempat pertunjukan di Jakarta sendiri sebenarnya tidak kurang. Mulai dari yang bentuknya live house dengan skala besar seperti MBloc, Jakarta Selatan, yang bisa menampung sekitar 500 penonton, atau yang juga baru seperti Creative Culture Space di Ampera, Jakarta Selatan, yang memanfaatkan studio syuting dan bisa disulap untuk panggung gig, hingga Bengkel Space, SCBD, yang lebih mewah. Atau, yang cukup jadi rujukan bagi arus bawah, Rossi, di Fatmawati, Jakarta Selatan.

Ruang-ruang kecil seperti gabungan kafe hingga bar mini seperti Bloc Bar (juga di area M Bloc, Jakarta Selatan), atau rumah yang disulap jadi tempat manggung intim seperti Kongsi 8 di Jakarta Timur, kini juga menjadi alternatif mini-gig.

“Sebenarnya Jakarta enggak kekurangan venue. Acara juga variatif dari berbagai kolektif. Tapi ya mungkin kadang tantangannya di kecocokan harga antara performer penyelenggara-venue itu sendiri,” kata Nia.

Di antara hadirnya tempat-tempat baru pertunjukan musik, tidak luput pula beberapa tempat yang sudah lebih dulu eksis memutuskan tidak lanjut. Misalnya, Mondo atau Studio Palem yang sudah dua dekade hadir, tutup untuk nge-gig. Tantangan itu yang tampaknya perlu dijawab oleh Krapela sebagai ruang pertunjukan baru. 

Guest Relation Officer Krapela, Muhammad Indirwan, mengungkapkan, mencapai titik tengah untuk mengakomodasi berbagai lini segmen bisa menjadi salah satu cara untuk tetap menjaga napas panjang sebuah tempat pertunjukan.

“Itu soal balancing dari performer di Krapela. Dari awal kami bukan yang terlalu idealis, menampilkan semuanya itu sidestream. Tentunya kami juga melihat numbers sebagai bagian untuk mengejar pendapatan. Untuk menjaga sustainability, ya dengan menyeimbangkan komposisinya,” kata Indirwan, yang akrab disapa Indy.

Ziyan menambahkan, kata kunci inklusivitas menurutnya sudah bisa menjawab persoalan keberlanjutan. Sebisa mungkin, sebuah tempat bisa memberikan ruang yang setara, baik untuk musisi pendatang baru maupun mereka yang sudah punya nama besar. Plus, kata Ziyan, Krapela berusaha menawarkan ruang mereka terbuka bagi segala bentuk dan jenis seni. Bukan saja musik. Bisa saja seni pertunjukan
hingga pameran.

“Beberapa tempat yang mungkin tutup itu, ya, karena secara pemasukan memang enggak gede-gede banget, baik dari tiket atau sales makanan dan minumannya. Sementara, bisa jadi sales makanan dan minuman jadi income stream terbesar. Ini menurut gue yang bikin venue gig struggling dan pada akhirnya mati. Bottom line-nya tetap di sales, ketika tidak sesuai target, ya, selesai,” komentar Yohanes. (M-2)
 

PIERO Hincapie mencetak gol di masa injury time untuk memastikan Bayer Leverkusen menang 3-2 atas RB Leipzig, Minggu (21/1), untuk memperlebar keunggulan mereka di puncak klasemen Bundesliga menjadi 7 poin.

Leverkusen dua kali bangkit dari ketertinggalan dalam laga yang tampaknya akan berakhir imbang hingga Hincapie menjebol gawang Leipzig memanfaatkan sepak pojok Alex Grimaldo.

Pelatih Leverkusen Xabi Alonso melakukan selebrasi setelah timnya meraih tiga poin penuh atas sesama klub papan atas meski peringkat dua Bayern Muenchen masih mengantongi dua laga.

Baca juga: Malen Cetak Dua Gol, Dortmund Menang di Kandang Cologne

“Kami tidak selalu harus menang seperti itu namun kami senang bisa meraih kemenangan seperti ini,” ujar pemain Leverkusen Jonas Hofmann.

Leverkusen masih membukukan rekor tidak terkalahkan dengan raihan 24 kemenangan dan tiga imbang pada musim ini.

Leipzig unggul lebih dulu saat Xavi Simons menjebol gawang Leverkusen saat laga baru berlangsung 7 menit.

Baca juga: De Ligt Cedera Lutut

Leipzig sukses mempertahankan keunggulan hingga babak pertama namun saat babak kedua baru berlangsung 2 menit, Leverkusen menyamakan kedudukan lewat aksi Nathan Tella memanfaatkan umpan mendatang Grimaldo.

Leipzig kembali unggul lewat serangan balik yang dituntaskan Lois Openda pada menit 56.

Bek Jerman Jonathan Tah kemudian menyamakan kedudukan, tujuh menit kemudian.

Saat laga tampaknya akan berakhir imbang, Hincapie mencetak gol di menit pertama masa injury time untuk memastikan Levekusen menang 3-2 atas Leipzig. (AFP/Z-1)

CALON presiden (capres) Anies Baswedan berjanji akan menjamin hari tua atlet yang pernah meraih juara di level internasional, baik itu SEA Games, Asian Games, Olimpiade, hingga kejuaran dunia.

“Sehingga mereka memiliki masa tua yang tenang,” ujar Anies dalam acara dialog bertajuk Umpan Manies Sepak Bola Nasional, di Springhill, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1). 

Anies menjelaskan atlet yang meraih juara di tingkat global telah mengharumkan nama Indonesia. Sehingga sudah seharusnya pemerintah menjamin kesejahteraan atlet tersebut. 

Baca juga: Anies Tekankan Pentingnya Pasar Tradisional

“Kita pastikan dukungan yang terbaik, penghasilan bulanan (dan) jaminan yang baik,” bebernya.

Capres nomor urut 01 itu juga berkeinginan membuat museum untuk atlet prestasi. Sehingga diharpkan dapat memberikan insparasi kepada masyarakat. 

Baca juga: Anies Janji Bakal Bangun 11 Stadion Bertaraf Internasional

“Supaya memberikan contoh kepada mereka-mereka (atlet). Dan kami juga sampaikan atlet-atlet yang sudah senior yang sudah bisa berbagi cerita,” pungkasnya. (Z-1)

AC Milan bangkit dari tertinggal satu gol untuk menang 3-2 atas Udinese, Minggu (21/1) dini hari WIB, pada laga Serie A yang sempat dihentikan akibat kiper Mike Maignan mendapat pelecehan rasial oleh sejumlah pendukung tuan rumah.

Pasukan Stefano Pioli itu tertinggal enam poin dari pemuncak klasemen Inter Milan untuk menghuni peringkat ketiga, setelah Noah Okafor mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-93.

Pertandingan itu diwarnai teriakan meniru suara kera yang ditujukan kepada Maignan dari sekelompok penggemar Udinese. Kejadian itu membuat Maignan gusar.

Baca juga: Roma Tekuk Verona di Laga Debut De Rossi

Pertandingan dihentikan oleh wasit Fabio Maresca pada akhir babak pertama setelah pelecehan rasial yang berkali-kai ditujukan kepada Maignan, yang kemudian memprotes dengan meninggalkan lapangan bersama rekan-rekan setimnya.

“Tidak ada tempat di permainan kami untuk rasisme: kami kecewa. Kami bersama kamu, Mike,” tulis AC Milan di media sosial mereka.

Para penggemar tuan rumah sebelumnya telah beberapa kali diperingatkan untuk menghentikan pelecehan setelah Maignan mengajukan keluhan kepada Maresca. Namun, mereka tetap meneruskannya sehingga para ofisial harus menghentikan pertandingan.

Baca juga: Napoli Pinjam Traore dari Bournemouth

Permainan diteruskan lima menit kemudian. Saat itu Milan sedang memimpin berkat penyelesaian Ruben Loftus-Cheek pada menit ke-30.

Para penggemar tuan rumah terus mencemooh Maignan setiap kali ia menerima bola. Hal itu kemudian membuat pertandingan kembali dihentikan sementara

Tiga menit sebelum turun minum, Lazar Samardzic menyamakan kedudukan untuk tuan rumah melalui pergerakannya dari tengah lapangan dan penyelesaiannya.

Florian Thuavin membawa tuan rumah berbalik memimpin pada menit ke-62 setelah menaklukkan Tijjani Reijnders dan Theo Hernandez, dan melepaskan tembakan yang melewati bagian atas kepala Maignan.

Namun, Milan berhasil bangkit, dan Luka Jovic menyamakan kedudukan untuk tim tamu dengan golnya pada menit ke-83, dengan memanfaatkan sepakan Olivier Giroud yang terdefleksi menuju garis gawang.

Okafor menjadi pencetak gol kemenangan Milan berkat golnya pada menit ke-93. Gol itu sekaligus memperpanjang laju tidak terkalahkan timnya di liga menjadi enam pertandingan berturut-turut. (Ant/Z-1)

BANYAK orang menyukai kerupuk, bahkan tidak sedikit yang mengatakan, “Makan tanpa kerupuk tidak lengkap rasanya.” Namun, seberapa jauh orang mengenal kerupuk? Mengapa dinamakan kerupuk, dari mana asalnya, sampai apakah kerupuk layak disebut sebagai warisan budaya tak benda?

Dari sekian banyak literatur tentang kerupuk dalam bentuk penelitian dan semacamnya, semuanya hanya menyangkut teknis belaka. Belum ada satu pun buku yang mengulas perihal kerupuk dari aspek sejarah dan budaya gastronomi. Barangkali karena kerupuk dianggap tidak penting.

Sebab itu, saya tergerak menuliskan buku tentang kerupuk dari aspek sejarah dan budaya. Buku yang akan segera terbit ini bertolak dari keberadaan pabrik Kerupuk Klenteng Rasa Asli di Bojonegoro yang yang berdiri sejak 1929 dan masih eksis hingga generasi keempat sekarang ini. Kerupuk (kadang ditulis krupuk) adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari tepung tapioka. Pada umumnya kerupuk bukanlah makanan yang dapat ‘berdiri sendiri’, melainkan hanya sebagai pelengkap, sebagaimana juga rempeyek. Berbeda dengan keripik atau rambak yang dapat dikonsumsi secara mandiri, meski sebetulnya rambak juga digolongkan sebagai jenis kerupuk.

Disebut krupuk oleh orang Jawa, keropok di Malaysia, dan kropek dalam bahasa Tagalog di Filipina, kesemuanya terbuat dari tepung singkong (tapioka). Namun, di Sumatra dan Kalimantan, kerupuk yang disebut kemplang atau amplang umumnya terbuat dari ikan tenggiri, yang dicampur dengan tepung tapioka dan penyedap rasa lain, dikeringkan dan kemudian dipanggang atau digoreng.

Di Bali, yang disebut kerupuk ialah terbuat dari kulit babi, yang di Jawa biasa disebut rambak atau kerupuk rambak. Demikian pula di Nusa Tenggara, meski bukan dari kulit babi, yang dimaksudkan kerupuk adalah juga rambak. Adapun di Sulawesi, kerupuk adalah salah satu jenis camilan yang bisa dimakan tanpa harus menjadi penyerta nasi.

Kerupuk telah meniti perjalanan yang sangat panjang, lintas waktu, dan lintas masa sehingga ada kerupuk tertentu yang menjadi ‘benda warisan’ dari suatu generasi ke generasi. Kerupuk merupakan produk budaya, maka dapat dibilang sebagai warisan budaya (heritage). Kerupuk dalam konteks ini merupakan aset budaya yang dimiliki oleh negara atau lebih khusus lagi milik khas dari suatu daerah, yang disebut dengan heritage lokal (daerah). Maka, terbukalah kemungkinan ada suatu jenis kerupuk tertentu yang jadi ikon daerah karena kerupuklah yang membuat daerah itu tenar.

Khusus kerupuk tapioka, itu panganan asli Indonesia, terutama Jawa yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di seluruh Nusantara dan banyak negara. Kerupuk ini menjadi penganan semua lapisan dengan tersaji di warung pinggir jalan, restoran, perkantoran, rumah  rakyat kecil sampai orang kaya.

Sejumlah nama tenar yang dikenal penyuka kerupuk ialah Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudoyono, Wapres Ma’ruf Amin, Gibran Rakabuming Raka, termasuk pejabat Kemenlu Tiongkok Dong Shuhui. Bahkan seusai acara balap besar Moto-GP di Mandalika pada 2022, Presiden Jokowi memberikan cendera mata khusus kepada para pembalap berupa bumbu makanan khas Indonesia, rempah seduh, berbagai varian kopi, juga kerupuk.

Popularitas kerupuk bahkan melampaui fungsinya sebagai makanan. Lomba makan kerupuk tidak terpisahkan dari perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, lomba makan kerupuk setiap 17-an juga merupakan simbol keprihatinan. Ini berasal dari kondisi masyarakat pada era 30-40-an yang sangat kekurangan bahan pangan sehingga hanya bisa makan dengan lauk kerupuk serta olahan bahan pangan dari singkong.

Kerupuk juga terdapat pada nyanyian. Contohnya ialah lagu anak-anak berjudul Kerupuk yang menarasikan kerupuk yang rasanya kriuk-kriuk dan disuka oleh anak-anak. Di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, juga terdapat lagu berjudul Kerupuk Basah. Dalam ajang pameran seni rupa kontemporer ArtJog, kerupuk juga pernah menjadi tema sentral karya FX Harsono (2015) dan Fajar (2018), pameran di Galeri Nasional oleh Dedi Sufriadi (2015), dan beberapa pameran lainnya. Kerupuk juga pernah menjadi cerita sinetron di RCTI berjudul Kaleng Kerupuk Pembawa Cinta (2019). Pada pertunjukan tradisional Sandur Manduro dari Jombang, Jawa Timur, terdapat hiasan kerupuk yang digantunggantung sekeliling panggung.

Sebuah lagu lama berbahasa Belanda yang berkisah tentang nasi goreng ternyata juga menyinggung soal kerupuk dalam syairnya berikut ini. Geef mij maar nasi goreng met een gebakken eiWat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbijGeef mij maar nasi goreng met een gebakken eiWat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier
…………
Terjemahan bebasnya:
…………..
Beri saja aku nasi goreng dengan telur dadar dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir Beri saja aku nasi goreng dengan telur dadar dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
……………..

Mental kerupuk

Popularitas kerupuk juga dijadikan perumpamaan untuk orang-orang yang memiliki sifat kurang ulet atau gampang menyerah. Misalnya, mental kerupuk yang mengacu pada sifat kerupuk yang ketika baru digoreng terlihat garang dan renyah, tetapi ketika dibiarkan di udara terbuka dalam waktu yang tidak lama akan berubah melempem.

Istilah kerupuk sangat populer dalam kehidupan kita sehari-hari terkait dengan tradisi mengonsumsi lauk-pauk dalam berbagai bentuk olahan. Karena itu, ada kata lain yang ditempatkan sebelum kata krupuk, yakni iwak, sehingga terdapat kata gabung iwak krupuk sebagai pertanda bahwa kerupuk dijadikan sebagai lauk. Bagi kaum papa, meski lauk itu tidak berbahan daging atau ikan (iwak), sebutan untuknya sebagai lauk adalah iwak… seperti juga pada sebutan iwak tempe, iwak tahu, iwak peyek, iwak endog, dan seba gainya.

Asal-usul dan ragam

Mengapa dinamakan kerupuk? Mungkin ini jenis onomatope (nama berdasarkan bunyinya), kerupuk ketika dimakan berbunyi kriuk, atau kress, dalam bahasa Inggris juga disebut crackers. 

Istilah kerupuk ditemukan di Kakawin Ramayana, Kakawin Bhomakawya yang ditulis Mpu Panuluh, Kakawin Sumanasantaka yang ditulis Mpu Monaguna di abad XII, termasuk Serat Centhini yang menyebutkan beberapa jenis kerupuk. Asal-usul kerupuk, menurut Fadly Rahman, sudah sangat tua, yakni sekitar abad ke-9, yang ditemukan pada prasasti Watukura I (902 M) yang menyebut kerupuk rambak.

Secara geografis kerupuk terbagi dua, yaitu kerupuk pesisir dan kerupuk pedalaman. Kerupuk pesisir biasanya dibuat dengan bahan ikan, udang, cumicumi, dan hasil pertambakan. Adapun kerupuk pedalaman biasanya terbuat dari singkong, nasi, ketan, ubi jalar, dan sebagainya. Namun, kerupuk juga dapat dibagi menurut bahan, bentuk, cara pembuatan, rasa, asal daerah, warna, dan juga perusahaan yang membuatnya, atau juga kota asalnya. Dengan demikian, ada kerupuk yang namanya sama, tapi bentuknya berbeda ataupun sebaliknya.

Yang menarik, di Kapuas Hulu, kerupuk tidak selalu identik dengan kerenyahan. Di sana ada kerupuk basah (temet, kerupuk bata) yang berbahan ikan yang habitatnya di sungai– kuliner khas Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kebiasaan masyarakat Indonesia melakukan eksperimen terhadap makanan telah menciptakan banyak sekali varian dari kerupuk. Di beberapa daerah kerupuk telah menjadi salah satu makanan khas. Aspek tertentu dari kerupuk ditonjolkan sehingga menjadikan kerupuk tersebut sebagai bagian dari simbol daerah.

Salah satu jenis kerupuk yang dibuat di Bojonegoro ialah ‘Kerupuk Klenteng Rasa Asli’. Nama tersebut mengacu pada merek dagang yang dilekatkan pada tempat produksinya yang memang tidak jauh dari Kelenteng Hok Swie Bio di Kota Bojonegoro. Kerupuk ini diklaim sebagai ‘kerupuk asli’ Bojonegoro dan dianggap sebagai salah satu makanan khas kabupaten di Jawa Timur bagian barat ini.

Salah satu ciri yang menonjol dari kerupuk itu ialah warnanya, yaitu merah dan hijau, sehingga dikenal dengan sebutan kerupuk abang ijo, meski dalam perkembangannya ada warna kuning dan putih. Kerupuk Klenteng diproduksi pertama kali oleh Tan Tjian Liem dan Oei Hay Nio pada 1929. Hal tersebut menunjukkan bahwa kerupuk yang diproduksi tanpa bahan penyedap, pengembang, dan pewarna sintetis ini telanjur menjadi makanan yang disuka oleh konsumen, bahkan menjadi makanan kesukaan hingga anak cucu mereka.

Beraneka ragamanya kerupuk klenteng juga menunjukkan kemampuan inovasi mereka. Inovasi dan manajemen perusahaan yang andal itulah yang menyebabkan usaha makanan ini bisa bertahan hingga sekarang. Pergantian manajemen atau pengelola tidak memengaruhi kualitas produksi, jenis produksi, dan lain-lain.

Ini juga menunjukkan bahwa proses pewarisan di perusahaan tersebut telah berlangsung dengan sangat halus dan sangat baik. Bentuk, warna, dan terutama rasa kerupuk, masih tetap sama sejak dulu hingga sekarang. (M-1)
 

WISSAM Ben Yedder mencetak hattrick saat Monaco mengalahkan klub Ligue 2 Rodez 3-1 di babak 32 besar Coupe de France, Sabtu (20/1).

Ben Yedder membuka keunggulan Monaco dari titik penalti sebelum mencetak dua gol di babak kedua setelah Stone Mambo sempat memperkecil menyamakan kedudukan untuk Rodez.

Baca juga: PSG Berpesta 9 Gol Tanpa Balas ke Gawang Revel di Piala Prancis

Di laga lainnya, runner-up Coupe de France musim lalu, Nantes, tersingkir usai kalah dari klub Ligue 2 Laval lewat gol sundulan Malik Tchokounte.

Nice melaju ke babak 16 besar lewat kemenangan 3-2 atas Bordeaux berkat dua gol yang dicetak Morgan Sanson.

Baca juga: Gol Larut Chaibi Antar Toulouse ke Final Coupe de France

Brest, yang menduduki peringkat 3 klasemen Ligue 1, bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan klub Divisi IV Trelissac 2-1 berkat gol lartu dari Kenny Lala dan Martin Satriano. (AFP/Z-1)